Kisah-kisah Kejahatan dan Kehancuran Kaum Yahudi Israel (Bagian 2)

 Kisah-kisah Kejahatan dan Kehancuran Kaum Yahudi Israel

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah-kisah Kejahatan dan Kehancuran Kaum Yahudi Israel - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Peristiwa ini direkam oleh Al-Qur’an: “Dialah yag mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka bahwa mereka akan keluar, dan mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari siksaan Allah, maka Allah mendatangkan kepada mereka hukuman dari arah yang mereka tidak sangka.

“Dan Allah menancapkan ketakutan di dalam hati mereka, dan memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah kejadian itu untuk menjadi pelajaran, wahai orang yang mempunyai pandangan”. (QS. al-Hasyr: 2)

Yahudi Bani Quraizhah melakukan pengkhianatan yang ketiga. Mereka membentuk pasukan Koalisi (al-Ahzab), antara pasukan musyrik dan pasukan Yahudi. Suku Quraisy dipimpin Abu Sufyan ibnu Harb, suku Gathafan di bawah pimpinan Uyainah ibnu Hushn, suku bani Murrah di bawah pimpinan Harits ibnu Auf dan suku-suku yang lain, sementara pasukan Yahudi bani Quraizhah akan menusuk dari belakang.

Peperangan Al-Ahzab betul-betul menyesakkan dada kaum muslimin yang terkepung, apalagi tingkah golongan munafik yang membuat goyah pasukan Islam. Berkat kesabaran kaum muslimin, maka Allah SWT mengirim pasukan Malaikat dengan mendatangkan serangan berupa angin topan dan guntur yang memporak-porandakan pasukan koalisi.

Mereka kocar-kacir, dan pulang ke tempat masing-masing dengan membawa kekalahan. Tinggallah Yahudi Bani Quraizhah, lalu Rasulullah saw mengumumkan kepada pasukan Islam: “Bagi mereka yang mau mendengar dan taat agar jangan shalat ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah.”

Kaum muslimin langsung bergerak menuju perkampungan Yahudi Bani Quraizah, dan mengepung mereka selama 25 malam. Orang-orang Yahudi tersebut benar-benar dicekam ketakutan, lalu memohon kepada Rasulullah saw agar memberi izin kepada mereka untuk keluar, sebagaimana yang beliau lakukan kepada Yahudi Bani Nadhir.

Beliau menolak permohonan mereka, kecuali mereka keluar dan taat pada keputusan beliau. Kemudian Rasululah saw menyerahkan keputusan atas mereka kepada Sa’ad ibnu Mu’adz, pemimpin suku Aus. Keputusan telah ditetapkan yaitu: laki-laki dewasa dieksekusi, harta dirampas, anak-anak dan wanita menjadi tawanan.

Hukuman terhadap pengkhianatan Bani Quraizhah lebih berat daripada Bani Qainuqa' dan Bani Nadzir, karena dampak dari pengkhianatan mereka hampir saja merontokkan moral kaum muslimin dan membahayakan nyawa mereka semua.

“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya.

“Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. Yaitu ketika datang (musuh) dari atas dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatanmu dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan, dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka, di situlah diuji orang-orang mukmin, dan digoncangkan hatinya dengan goncangan yang sangat”. (QS. al-Ahzab: 9-11)

Kehancuran Yahudi

Secara global, Al-Qur’an mengabarkan kehancuran Yahudi, seperti firman-Nya: “Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai”. (QS. al-Isra’: 7)

Sejak 1948, Yahudi merampas tanah Palestina dan memblokade Gaza mulai 2006 sampai sekarang, hingga sekitar 1,5 juta jiwa muslim terkurung rapat dari dunia luar. Berbagai upaya kemanusiaan untuk membantu mereka selalu digagalkan oleh Israel, termasuk misi kemanusiaan yang diserang pasukan komando Israel di perairan Gaza (Laut Mediterania).

Tidak ada kekuatan di dunia ini yang mampu menghentikan kebiadaban Israel. Pengepungan dan pemenjaraan massal oleh penjajah Israel dengan pembangunan tembok pemisah dimulai 16 Juni 2002 di Tepi Barat dengan dalih pengamanan.

Panjang tembok tersebut mencapai 721 km sepanjang Tepi Barat, setinggi 8 meter, sehingga mengisolasi lahan pertanian milik penduduk Palestina yang ditanami berbagai buah, seperti anggur dan zaitun, hingga perekonomian Palestina terpuruk.

Pengepungan ini sudah dinubuatkan oleh Rasulullah saw: “Hampir tiba masanya tidak dibolehkan masuk (embargo) kepada penduduk Iraq meski hanya satu qafiz makanan dan satu dirham. Kami bertanya dari mana larangan itu?

“Beliau menjawab: Dari orang-orang asing yang melarangnya (AS).

“Kemudian berkata lagi: Hampir tiba masanya tidak diperbolehkan masuk (blokade) kepada penduduk Syam (Palestina), meski hanya satu dinar dan satu mud makanan. Kami bertanya: Dari mana larangan itu?

“Beliau menjawab: Dari orang-orang Romawi (AS dan Israel).” (HR. Muslim)

Siapa kekuatan yang mampu menghancurkan Israel? Rasulullah saw menjelaskan: “Akan muncul dari Khurasan (Afghanistan) bendera-bendera hitam, maka tidak ada seorang pun yang mampu mencegahnya, sehingga bendera-bendera itu ditancapkan di Eliya (al-Quds).“ (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nu’aim bin Hammad)

Kehancuran Israel berarti kiamat telah dekat, sehingga banyak orang mempertahankan eksistensi negara Israel tersebut, namun janji Allah dan Rasul-Nya pasti akan terlaksana.

“Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon akan berbicara; Wahai orang Islam, hai hamba Allah! Di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia sungguh pohonnya Yahudi.” [HR. Ahmad]

“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang di antara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, ‘Wahai hamba Allah, inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia’.” [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shahih-nya (2922)].

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”. [Fathul Bari (6/610)]. Wallahu a’lam.

Related

Moslem World 514786212071629122

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item