Sejarah Garuda, Maskapai Penerbangan Pertama di Indonesia (Bagian 2)

Sejarah Garuda, Maskapai Penerbangan Pertama di Indonesia

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah Garuda, Maskapai Penerbangan Pertama di Indonesia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab, dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden ("Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi di atas kepulauanmu.")

Maka, pada 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah, yaitu pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran – Jakarta, untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways, nama yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.

Lompatan quantum

Mengikuti pencabutan larangan terbang Uni Eropa terhadap Garuda Indonesia dan 3 maskapai penerbangan Indonesia lainnya, Garuda Indonesia pada Juli 2009 mengumumkan meluncurkan sebuah rencana ekspansi 5 tahun yang agresif, bernama Quantum Leap.

Rencana ini juga termasuk meng-overhaul tampilan maskapai, seperti mengubah livery maskapai, seragam staf, dan logo. Dalam waktu 5 tahun, Garuda Indonesia akan menggandakan armadanya, dari 62 menjadi 116 pesawat.

Quantum Leap juga berencana untuk menaikkan jumlah penumpang per tahun menjadi 27.6 juta dalam periode yang sama, bertambah sebanyak 10.1 juta dari sewaktu program pertama kali dijalankan, melalui pertambahan tujuan domestik maupun internasional, dari 41 menjadi 62.

Rute ekspansi mencakup Amsterdam, dengan transit di Dubai, pada tahun 2010. Penerbangan non-stop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER direncanakan dimulai pada tahun 2011.

Rute lain ke hub-hub dunia, seperti London, Frankfurt, Paris, Roma, Madrid, Los Angeles, serta kota lainnya, dipertimbangkan untuk dibuka kembali. Sebuah Inisiatif lambang baru, dikembangkan oleh konsultan merek Landor Associates, berputar pada sebuah ide baru seputar "sayap alam".

Logo lama Garuda telah diganti, menegaskan simbol burung ikonik yang dirancang oleh Landor juga, 27 tahun sebelumnya. Tampilan baru ini diharapkan dapat "menangkap semangat keramahan Indonesia dan profesionalisme".

Pada 10 Juni 2009, Garuda Indonesia mengungkapkan s skema warna baru pada sebuah Airbus A330-243 baru, setelah memakai desain yang sama selama 22 tahun. Ekor yang di-overhaul terdiri dari nuansa warna biru yang berbeda dengan tulisan Garuda Indonesia di tengah dari masing-masing sisi lambung pesawat.

Garuda Indonesia mempertahankan simbol garuda yang didesain Landor di lambung pesawat, dan terus menggunakannya sebagai identitas perusahaan.

Pada 28 Mei 2010, Garuda Indonesia secara resmi meluncurkan seragam baru bagi pramugari/pramugaranya. Seragam pramugari terinspirasi dari kebaya tradisional dengan batik motif lereng, dilengkapi dengan kebaya berwarna biru gaya Kartini di bagian atas.

Kostum tambahan bagi pramugari termasuk sebuah batik motif lereng berwarna jingga, dengan kebaya berwarna jingga. Laki-laki memakai jas abu-abu, kemeja biru, dan dasi bermerek. Seragam ini didesain oleh Josephine Komara.

Konsep pelayanan baru Garuda Indonesia disebut "Garuda Indonesia Experience", termasuk berbagai aspek dari kebudayaan, masakan, dan keramahan Indonesia. Mini nasi tumpeng Nusantara, dan jus martebe (markisa dan terong belanda), telah menjadi tanda masakan Garuda Indonesia yang baru.

Tahun 2011, tepatnya bulan Februari, maskapai ini memperkenalkan tempe dalam menu masakannya, diawali dengan penerbangan ke Tokyo, Jepang (ini disebabkan tempe yang disajikan dibuat oleh seorang perajin Indonesia di Jepang, apalagi orang Jepang mudah menerima rasa tempe; setelah penelitian membuktikan manfaatnya bagi kesehatan).

Pelayanan

Pada 2009, Garuda mulai berusaha mensejajarkan diri dengan maskapai-maskapai internasional kelas dunia, seperti KLM, Air France, dan Singapore Airlines, dengan memperkenalkan sistem hiburan AVOD terbaru (Audio Video on Demand) dengan televisi di setiap kursi, terutama dalam armada jarak jauh.

Garuda juga memperkenalkan kursi kelas bisnis yang dapat diubah menjadi tempat tidur pada penerbangan jarak jauh.

Kelas Eksekutif

Pesawat A330 (seri -200 dan -300) memiliki produk kelas eksekutif baru dengan Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74", dan dapat disandarkan hingga 180 derajat. Kursi ini memiliki sandaran tangan 11 inci, layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi, colokan laptop pribadi, dan lampu baca pribadi.

Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737 masih menggunakan kursi eksekutif lama. Boeing 747–400 memiliki ruang kaki 46"-48" dengan panjang kursi 16". Sementara di Boeing 737, termasuk seri -300, -400, -500, dan seri -800 yang lebih tua, memiliki ruang kaki 41" to 44" dengan panjang 19". Di beberapa pesawat, tersedia TV di setiap kursi.

Kelas Ekonomi

Tersedia di semua pesawat. Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung jenis pesawat, dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-300 aircraft, dan Boeing 737-800 yang lebih baru memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru, yang menawarkan layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD.

Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Anggur dan bir juga ditawarkan dalam penerbangan internasional.

Garuda memasuki bursa saham

Pada 11 Februari 2011, Garuda memulai IPO sebagai langakh awal menuju bursa saham. Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham dan mengurangi penawaran saham dari 9.362 lembar ke 6.3 lembar saham. Garuda Indonesia memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia.

Related

History 2380358344983785982

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item