Akhirnya, Ilmuwan Berhasil Menemukan Kapal Nabi Nuh

Akhirnya, Ilmuwan Berhasil Menemukan Kapal Nabi Nuh

Naviri Magazine - Cerita mengenai perahu Nabi Nuh adalah cerita yang fenomenal dan melegenda. Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Nuh untuk dapat membuat perahu berukuran besar dalam waktu satu hari, untuk menyelamatkan manusia dari bencana banjir bandang yang akan menimpa umat Nabi Nuh pada saat itu.

Perahu Nabi Nuh menjadi daya tarik para peneliti di seluruh dunia, untuk dapat menyelidiki hal tersebut. Baru-baru ini, diketahui di daerah Turki Timur, tepatnya di Gunung Agri atau Gunung Ararat yang selalu selimuti salju, telah ditemukan sebuah bangkai perahu/kapal berusia lebih dari 5.000 tahun, dan diduga sebagai perahu Nabi Nuh. Penemuan ini menjadi penemuan terbesar dan berharga yang tercatat dalam sejarah dunia.

Hal ini menarik perhatian para peneliti untuk dapat mengetahui secara mendalam keterkaitan bangkai perahu yang ditemukan, dengan peristiwa masa lalu Nabi Nuh yang melegenda. Tidak hanya para peneliti, pihak penyelidik AS seperti CIA/KGB tidak melewatkan kesempatan untuk dapat meneliti bangkai perahu di atas puncak gunung tersebut.

CIA telah melakukan penelitian dengan merekam dan mengambil gambar menggunakan satelit dan pesawat Stealth, di atas puncak gunung Ararat.

Banyak orang mencoba mendaki puncak gunung Ararat, namun tidak banyak yang berhasil mencapainya. Hanya beberapa orang yang beruntung dapat sampai di atas puncak gunung itu. Selebihnya banyak yang tewas mengenaskan sebelum sampai ke sana. Gunung Ararat dijuluki "Gunung Kesengsaraan".

Mereka yang beruntung mencapai puncak, akan dapat melihat dengan mata kepala sendiri, sebuah artefak sejarah yang tersimpan abadi di puncaknya.

Apakah artefak yang berharga itu benar-benar bangkai perahu Nabi Nuh yang telah terkubur selama 5.000 tahun? Para ahli kepurbakalaan membenarkan hal tersebut, karena mereka mendapatkan kesimpulan bahwa pada artefak yang ditemukan terdapat sebuah dimensi yang sangat besar, dan tak lain adalah Perahu Nabi Nuh.

Bagaimana cerita perahu Nabi Nuh ditemukan?

Pada 2 Mei 1988 silam, terjadi gempa yang sangat hebat, menimpa wilayah pegunungan Ararat yang diselimuti salju, dan membuka misteri artefak perahu/bahtera Nabi Nuh yang telah terkubur selama 5.000 tahun lamanya. 

Setelah kejadian gempa bumi tersebut, ditemukan sebuah lubang batu besar, dengan sebuah lubang pahatan yang diduga merupakan Drogue Stones. Drogue Stones adalah teknologi perahu pada zaman kuno. Digunakan pada bagian belakang perahu, untuk menstabilkan pergerakan perahu di laut lepas.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa zaman Nabi Nuh tidak seprimitif yang mungkin kita bayangkan. Pada zaman tersebut, ilmu pengetahuan dapat dikatakan sudah cukup maju dan berkembang.

Beberapa contoh yang membuktikan analisa tersebut adalah beberapa temuan mencengangkan di kaki gunung Ararat. Para peneliti dari Rusia menemukan lebih kurang 500 artefak batu baterai elektrik purba, yang merupakan sebuah alat untuk menyadur logam. Dari hasil temuan itu, sangat jelas bahwa zaman Nabi Nuh telah mengenal listrik.

Struktur perahu Nabi Nuh

Para ahli sejarah memperkirakan, Nabi Nuh menciptakan perahunya pada tahun 2465 SM. Kemudian, diperkirakan pada 2345 SM terjadi bencana banjir bandang yang dahsyat, yang merendam hampir setengah populasi manusia di muka bumi.

The Great Noah Ark adalah nama yang diberikan untuk perahu Nabi Nuh. Bentuk kapal Nabi Nuh tidak serupa dengan kapal-kapal yang ada saat ini. Menurut para peneliti yang melihat langsung kapal Nabi Nuh di atas gunung Ararat, serta beberapa hasil gambar yang diambil oleh satelit, tampak The Great Noah Ark memiliki ukuran rangka yang begitu besar dan kokoh.

Perahu Nabi Nuh disusun atas rangkaian kayu dari jenis pohon purba yang sudah punah. Ukuran bangkai kapal yang ditemukan, setelah diukur, yaitu 7.546 kaki, dengan panjang bahtera kurang lebih 500 kaki, 83 kaki lebar, dan 50 kaki tinggi.

Diprediksi, dengan ukuran yang sangat besar itu, kapal Nabi Nuh dapat mengangkut ratusan ribu manusia dan hewan dari bermacam spesies. Menurut Dr. Whitcomb, kapal Nabi Nuh dapat menampung 3.700 mamalia, 8.600 jenis unggas, 6.300 reptil, dan 2.500 amfibi. Selebihnya adalah manusia dari kaum Nabi Nuh yang mempercayai ajarannya.

Related

Science 3386939256625568239

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item