Gelap Terang Sejarah Indonesia di Masa Kepemimpinan Soeharto

 Gelap Terang Sejarah Indonesia di Masa Kepemimpinan Soeharto

Naviri Magazine - Kejatuhan Soekarno pada 20 Februari 1967, membuat Soeharto naik daun. Saat Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka pada tanggal tersebut, secara de facto Soeharto menjadi kepala pemerintahan Indonesia.

Setelah MPRS mencabut kekuasaan Presiden Soekarno, mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dalam sebuah sidang istimewa, Soeharto pun diangkat menjadi Presiden RI. Soeharto berkuasa di Republik ini selama hampir 32 tahun, namun dia jatuh dalam sebuah gerakan reformasi pada 21 Mei 1998.

Pada masa emas kekuasaannya, Soeharto berhasil membawa republik ini menjadi negeri yang diperhitungkan oleh negeri dan bangsa lain. Pertumbuhan ekonomi cukup fantastis, sehingga Indonesia disebut sebagai salah satu macan Asia, setelah Cina dan Jepang.

Di kawasan regional pun Soeharto sangat disegani. Negeri-negeri tetangga menaruh hormat terhadap harkat dan martabat bangsa. Di dunia internasional, terutama di dunia Barat, Soeharto dikenal dengan sebutan populer “The Smiling General” karena raut muka Soeharto selalu tersenyum.

Namun, di balik senyum itu tersimpan sesuatu yang membuat takut lawan-lawan politiknya. Tak banyak informasi yang bisa digali dari Soeharto karena media massa di masa kekuasaannya dibungkam. Hanya hal-hal positif yang terkuak di khalayak, selebihnya tidak.

Di dalam negeri, Soeharto dijuluki “Bapak Pembangunan” karena berhasil membawa Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Indonesia pun pernah mendapat penghargaan sebagai negara yang sukses dalam swasembada pangan, sehingga FAO memberi penghargaan yang tinggi atas prestasi tersebut.

Model pembangunan yang dirancang Soeharto dilakukan secara bertahap, model pembangunan ini dikenal dengan nama “Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun)”. Setiap tahap memiliki beberapa aspek yang hendak dicapai, sehingga tujuan pembangunan jadi lebih jelas, tidak tumpang tindih, dan punya skala prioritas. Hasil pembangunan pun jadi lebih mudah diukur.

Strategi pembangunan ala Soeharto dianggap sukses, hingga akhirnya terbit sebuah buku berjudul “Manajemen Soeharto”. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dan pandangan orang-orang terdekat Soeharto, tentang kiat-kiat Soeharto dalam mengelola negeri ini hingga mencapai pertumbuhan yang fantastis.

Dalam bidang kependudukan pun, Soeharto berhasil menekan jumlah penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB). Untuk mencapai kesehatan masyarakat, Soeharto menyelenggarakan kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) hingga ke berbagai tingkat daerah, sehingga pelayanan kesehatan terutama bagi balita dapat mencapai rakyat kecil.

Demikian pula dengan stabilitas nasional, Soeharto berhasil menciptakan stabilitas nasional dalam negeri. Semua hal yang dianggap mengganggu stabilitas nasional dia bungkam, sehingga negeri ini dianggap stabil oleh dunia internasional, tanpa pergolakan, aman, dan damai.

Sayangnya, prestasi Soeharto jadi tak berarti apa-apa saat korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) mewarnai masa kekuasaannya. Orang-orang terdekatnya dapat meraup untung dan kekayaan dengan cara-cara KKN.

Related

History 852839323595829224

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item