Siap-siap, Indonesia Akan Segera Memasuki Era Kendaraan Listrik

 Siap-siap, Indonesia Akan Segera Memasuki Era Kendaraan Listrik

Naviri Magazine - Presiden Joko Widodo tengah mengincar peluang Indonesia masuk ke industri baterai mobil listrik. Ia ingin turunan nikel berkadar rendah bisa dijadikan baterai lithium dalam dua-tiga tahun ke depan. Hal ini disampaikannya pada ajang Kompas100 CEO Forum 2019, di JCC Senayan, Jakarta.

Pada kesempatan lain, Mochtar Riady memprediksi keberadaan kendaraan listrik akan membanjiri Indonesia dalam tiga tahun ke depan. Ia pun mengingatkan, teknologi baterai juga bisa beralih ke grafit. Bos Lippo Group itu bicara pada ajang Indonesia Digital Conference di Djakarta Theater, Jakarta Pusat.

Sementara pada ajang Electric Vehicles Indonesia Forum and Exhibiton, Jakarta, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, menargetkan Indonesia mampu memproduksi dua juta motor listrik pada 2025.

Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia menjadi pusat industri mobil listrik, karena dapat memproduksi baterai litium untuk kendaraan tersebut. Menurut Presiden, target tersebut didukung dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) Indonesia, seperti nikel, yang dapat menjadi bahan baku baterai litium.

Presiden Jokowi sudah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019, tentang kendaraan listrik untuk transportasi pada Agustus lalu. Perpres tersebut membahas tingkat komponen dalam negeri untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Selain itu, ada insentif untuk program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan, hingga infrastruktur pengisian tenaga listrik. Indonesia saat ini sudah memiliki motor listrik GESITS, yang dikembangkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Bos Lippo Group, Mochtar Riady, memprediksi keberadaan kendaraan listrik akan membanjiri Indonesia dalam tiga tahun ke depan. Baterai berbahan grafit, kata dia, satu kali cas hanya butuh waktu 10 menit hingga penuh, dan dapat digunakan jalan sampai 1.000 km.

Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, menargetkan Indonesia mampu memproduksi dua juta motor listrik pada 2025.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta perusahaan kimia asal Jerman, BASF, mendukung pengolahan nikel untuk penyediaan komponen baterai mobil listrik.

Related

News 3504594983219066059

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item