Kisah Sniper Inggris Menembak Mati Algojo ISIS dari Jarak 1.000 Meter
https://www.naviri.org/2019/12/kisah-sniper-inggris.html
Naviri Magazine - Seorang sniper atau penembak jitu Inggris berhasil menyelamatkan seorang pria dan anaknya yang berusia delapan tahun, dari tangan algojo ISIS. Sniper tersebut menembak mati algojo itu, saat dia hendak mengeksekusi ayah-anak tersebut.
Dari jarak sekitar 1.000 meter, sniper Inggris menembak mati algojo ISIS di kepala, sebelum menghabisi tiga teroris lainnya.
Ayah dan anak tersebut akan dibunuh oleh ISIS, karena menolak untuk meninggalkan ajaran mereka.
Sniper Inggris mendapat informasi dari mata-mata Irak tentang pasukan ISIS di Suriah utara dekat perbatasan Turki. Dia kemudian sampai di tempat kejadian pada waktunya, untuk mencegah pembunuhan tersebut.
Saat itu, sniper Inggris menyaksikan dari kejauhan; pria dan anak laki-lakinya diseret keluar dengan mata tertutup. Seorang pria berjanggut siap mengayunkan pedangnya, disaksikan kerumunan warga yang terlihat ketakutan.
Namun, sebelum algojo ISIS mengayunkan pedangnya, sniper dari kesatuan elit SAS Inggris itu menembakkan peluru kaliber 50 dari senapan yang dilengkapi peredam, hingga menembus kepala algojo itu.
"Algojo ISIS yang hendak memenggal ayah dan anak itu ditembak di kepala dan jatuh. Semua orang hanya bisa bingung menatap kejadian. Sniper Inggris kemudian mengirim tembakan tunggal pada dua anggota ISIS lainnya. Jadi tiga peluru telah menghabisi tiga anggota ISIS," kata seorang sumber yang tak disebutkan namanya, kepada Daily Star Sunday.
Seorang warga kemudian membebaskan ikatan pria dan anaknya, termasuk membuka penutup mata mereka.
Sumber tersebut menambahkan, anggota ISIS lainnya hanya menatap tubuh rekan-rekannya yang tewas, sebelum berlari dan tidak kembali ke desa tersebut.
Tim SAS Inggris telah berada di Irak dan Suriah selama lebih dari satu tahun. Mereka ikut berjuang bersama pejuang lainnya untuk menghadapi ISIS.