Kisah Sukses Minyak Kutus Kutus, Omzetnya Rp 230 Miliar Per Bulan

Kisah Sukses Minyak Kutus Kutus, Omzetnya Rp 230 Miliar Per Bulan

Naviri Magazine - Meski baru beroperasi selama lima tahun sejak 2013, usaha minyak herbal Tamba Waras Kutus Kutus berkembang dengan sangat cepat. Saat ini, pabrik minyak Kutus Kutus di Gianyar mampu memproduksi 1 juta botol per bulan, dengan omzet kotor mencapai Rp 230 miliar per bulan.

Hal ini disampaikan pendiri sekaligus penemu minyak Tamba Waras Kutus Kutus, Servasius Bambang Pranoto, disela-sela peresmian pabrik baru Kutus Kutus di Desa Bakbakan, Gianyar.

"Saat ini produksi setiap bulannya mencapai 1 juta botol minyak Kutus Kutus. Jika harga per botol Rp 230.000, maka omzet kotor perusahaan per bulan mencapai Rp 230 miliar," ujar Bambang Pranoto kepada wartawan.

Menurut Bambang, minyak Kutus Kutus tercipta bukan murni dari niat untuk bisnis, namun tercipta atau ditemukan formulanya saat ia menderita sakit.

"Kutus Kutus ini ada karena saya sakit. Waktu itu saya ingin mencari apa yang bisa menyembuhkan penyakit saya, dan saya akhirnya bisa sembuh dari apa yang saya buat, dan kemudian saya perdagangkan," ujar Bambang yang pernah menderita lumpuh ini, namun berhasil sembuh dengan minyak yang diciptakannya.

"Mulai 2013 diperdagangkan secara komersial, sampai sekarang  terus meningkat penjualannya, dengan jumlah reseller lebih dari 3.000 orang se Indonesia."

Bahan minyak Kutus Kutus, sebut Bambang, berasal dari bahan-bahan yang ada di tanah Indonesia. Semua rempah-rempah dan bahan lainnya murni berasal dari Indonesia.

Minyak Kutus Kutus menggunakan 49 jenis bahan tanaman obat, dimana semua bahannya adalah tumbuhan, dan tidak ada bahan kimia atau bebatuan.

"Minyak Kutus Kutus ini saya temukan saat saya menderita sakit. Melalui sebuah eksperimen dengan menggunakan tubuh saya sendiri sebagai bahan percobaan. Tapi jauh sebelumnya saya memang telah mempelajari pengobatan herbal dan selalu menggunaan bahan-bahan herbal untuk mengatasi gangguan kesehatan yang saya alami," ujarnya.

Bambang mengakui, untuk mencapai hasil seperti saat ini tidak mudah, perlu perjuangan keras sejak tahun 2013. Pertama kali membuat ratusan botol minyak Kutus Kutus, tidak ada yang membeli alias tidak laku.

"Produksi pertama 500 botol tidak laku. Kemudian setelah berjalan, produksinya naik terus, mulai 2016 meningkat 20 ribuan botol, 2017 naik 70 ribuan botol, 2018 naik seratus ribuan botol, dan mulai Oktober dan November 2018 sudah bisa produksi satu juta botol per bulan, dengan omzet penjualan kotor Rp 230 miliar per bulannya. Ini luar biasa untuk sebuah perusahaan sederhana," ujar pria yang sebelum tinggal di Gianyar Bali, lama bekerja sebagai profesional sebuah perusahaan internasional di negeri Belanda.

"Menurut saya, sebaiknya semua keluarga punya minyak Kutus Kutus sebagai P3K di rumah. Cukup dengan minyak Kutus Kutus sudah bisa mengatasi masalah kesehatan sederhana di keluarga, mulai balita sampai lansia, semua sudah terbukti cocok," ujar Bambang yang merupakan penemu, peracik, founder, pembuat, dan inovator produk Kutus Kutus yang kini mempekerjakan 100 pegawai.

"Ibu-ibu muda yang mempunyai balita kini semua memakai minyak Kutus-Kutus untuk atasi gangguan seperti pilek, batuk, atau panas. Juga gangguan seperti sakit gigi, tempel lima menit sudah hilang sakitnya."

Saat ini, kata Bambang, ada kecenderungan kalangan atas mulai menggunakan minyak Kutus Kutus untuk minyak keluarga dewasa sampai balita, menggantikan minyak yang ada sebelumnya.

Dalam acara dr OZ di televisi, minyak yang dipakai adalah minyak Kutus Kutus. Artis terkenal juga sudah banyak yang memijat anaknya dengan minyak Kutus Kutus.

Manfaatnya hampir semua penyakit bisa disembuhkan, baik ringan dan berat. Penyakit stroke bisa disembuhkan, tapi tidak bisa seratus persen.

Minyak Kutus-Kutus juga menggantikan minyak telon. Bayi balita dibalur minyak Kutus Kutus setelah mandi.

"Peluang bisnis minyak herbal masih luar biasa, karena hampir di setiap daerah ada. Sejak Kutus Kutus ada, semua beralih ke Kutus Kutus, seperti di Makassar yang terjual luar biasa di sana. Di Bali, hampir setiap tempat ada reseller. Jadi masih sangat besar peluang bisnisnya, dalam waktu dekat produksi kami akan naik menjadi 2 juta botol per bulan," ujarnya.

Related

Minyak Kutus Kutus 5891136685849484112

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item