Mengenal Endometriosis, Penyakit yang Kerap Menyerang Wanita

Mengenal Endometriosis, Penyakit yang Kerap Menyerang Wanita

Naviri Magazine - Endometriosis adalah penyakit menyiksa dan kronis yang menjangkit satu dari 10 perempuan dalam usia produktif di seluruh dunia, menurut World Endometriosis Society.

Kondisi ini muncul saat jaringan yang mirip endometrium, lapisan rahim perempuan, muncul pada bagian tubuh lain. Umumnya, lapisan tersebut ditemukan di bagian abdomen, sekitar organ reproduksi, dan rongga panggul.

Di luar uterus, jaringan ini terus berlaku seperti jaringan rahim, menebal, luruh, dan berdarah selama siklus menstruasi. Namun jaringan tersebut tidak bisa meninggalkan tubuhnya. Alih-alih, hal ini tumbuh menjadi sesuatu yang dideskripsikan sebagai lesi, yang menyebabkan gejala-gejala penyakit ini yang umum: nyeri pelvis yang parah, menstruasi volume tinggi, dan ketidaksuburan.

Seiring waktu, penyakit tersebut dapat berprogres saat inflamasi, menyebabkan jaringan dan pelekatan yang bertambah di sekitar lesi, organ “anyaman”, dan otot-otot.

Endometriosis adalah penyakit kasatmata. Gejalanya hadir dalam sebuah spektrum, dan tingkat keparahannya diukur dalam tahap-tahap. Tapi, biasanya tahapan tersebut tidak memiliki korelasi.

Seorang perempuan dengan endometriosis Tahap 1 mungkin merasakan nyeri yang membuatnya tak bisa bangun dari ranjang, menurut Heather Guidone, direktur program bedah di Center for Endometriosis Care, sementara seorang perempuan di Tahap 4 bisa-bisa tidak menyadari dia sakit. Tidak ada penyebab yang diketahui, begitu pula dengan obatnya.

Penelitian menunjukkan bahwa kerabat perempuan dengan endometriosis memiliki risiko lima hingga tujuh kali lebih tinggi untuk didiagnosa dengan kondisi ini, menyiratkan bahwa ada komponen genetik pada penyakit ini.

Penelitian lain telah menemukan keberadaan endometriosis dalam janin—artinya, perempuan mungkin terlahir dengan kondisi ini, yang menjadi aktif selama pubertas saat tingkatan estrogen meningkat dan jaringan endometrial tumbuh.

Ada teori unggul, yang dikenal sebagai retrograde menstruation, berargumen endometriosis disebabkan saat jaringan menstruasi terbalik lewat tuba falopi selama periode menstruasi seorang perempuan, dan tertanam pada abdomen.

Namun, penelitian baru-baru ini telah mempertanyakan hal ini dengan menyimpulkan bahwa, meski banyak perempuan mengalami retrograde menstruation, hanya beberapa perempuan terkena dampak endometriosis.

Related

Health 4170615397430545833

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item