Misteri Stigmata yang Membingungkan Para Dokter dan Ilmuwan Dunia

Misteri Stigmata yang Membingungkan Para Dokter dan Ilmuwan Dunia

Naviri Magazine - Salah satu misteri yang tidak terpecahkan hingga saat ini adalah stigmata. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, stigmata memiliki pengertian “keistimewaan pada tubuh yang menandakan suatu penyakit atau kemerosotan kesehatan.”

Bila ditinjau lebih spesifik, stigmata merupakan penderitaan yang menciptakan tanda-tanda di beberapa bagian tubuh manusia, seperti tangan, kaki, pinggang, dan kening, yang mencerminkan luka-luka yang diderita Yesus di kayu salib.

Tanda-tanda tersebut sering berdarah atau mengeluarkan cairan, dapat tampak dan lenyap dalam hitungan jam.

Hingga saat ini, ilmu kedokteran modern belum bisa menyimpulkan secara ilmiah faktor penyebab stigmata. Peristiwa langka ini telah terjadi di banyak negara, sehingga menyebabkan kebingungan bagi banyak orang.

Biasanya, stigmata hanya terjadi pada orang-orang suci dan religius. Para stigmatawan (sebutan bagi orang yang mengalami stigmata) sering merasakan sakit di dekat tanda-tanda luka tersebut, perasaan putus asa dan penderitaan yang kekal, merasakan cambukan cemeti di sekujur tubuh mereka. Para pengikut religius meyakini bahwa hal tersebut adalah bagian integral dari stigmata.

Fransiskus dari Asisi (1181–1226) merupakan stigmatawan pertama yang sangat terkenal. Dia menerima tanda-tanda stigmata pada tahun 1222. Sejak itu, ada lebih dati 300 orang juga mengalami stigmata, 62 orang adalah orang suci.

Georgio Bongiavani juga stigmatawan yang populer. Luka-luka stigmatanya dapat muncul dan menghilang begitu saja. Berdasarkan analisa kesehatan, darah yang keluar dari luka-luka para stigmatawan disebabkan luka-luka yang memiliki tipe berbeda dari kelompok stigmata, atau merupakan cairan yang tidak dikenal, dan bahkan menimbulkan wewangian.

Sedangkan teori kedokteran yang populer mengatakan bahwa stigmata adalah derita psikologimatik, yang disebabkan oleh tingkat pemujaan ekstrem. Banyak orang percaya bahwa tanda stigmata dihasilkan oleh ketaatan mereka pada Kristus. Banyak peristiwa stigmata dilaporkan pada hari-hari suci Paskah.

Selain itu, tiap-tiap luka para stigmatawan umumnya sesuai dengan tanda-tanda luka pada tubuh Yesus ketika disalib. Luka-luka di tangan dan kaki yang diderita para stigmawan tembus sampai ke belakang, persis seperti luka-luka Yesus Kristus. Tetapi yang menarik, ada satu teori yang mengatakan bahwa stigmata adalah hadiah Tuhan kepada mereka yang suci.

Selain Santo Fransiskus dari Assisi yang merasakan misteri stigmata, kejadian yang sama dialami pula oleh Padre Pio (1887-1968), seorang biarawan Capuchin. Rohaniwan yang bernama asli Francesco Forgione ini memiliki stigmata persis yang dimiliki Kristus, yakni di kedua tangan, kaki, dan punggung.

Selain Padre Pio, ada pula beberapa orang suci yang mengalami stigmata, seperti St Katarina dari Sienna (1347-1380), Gemma Galgani, Teresa Neumann, dan Julia Kim, seorang wanita asal Korea Selatan.

Related

Mistery 4211229096735802545

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item