Penjelasan Kisah Dalam Film Glass, dan Kaitannya dengan 2 Film Lain

Penjelasan Kisah Dalam Film Glass, dan Kaitannya dengan 2 Film Lain

Naviri Magazine - Beberapa penonton mungkin bingung saat menonton film Glass. Maklum, film garapan M. Night Shyamalan ini bukan film mandiri, atau tidak bercerita tunggal.

Glass adalah bagian terakhir dari tiga film karya Shyamalan, yang disebut trilogi Eastrail 177. Ketiga film itu tersatukan oleh ciri khas Shyamalan dalam film-filmnya, yaitu bagian akhir yang mengejutkan (twisted ending).

Dua film pertama bisa berdiri mandiri, tapi setidaknya penonton perlu menyaksikan keduanya lebih dulu untuk memahami Glass.

Trilogi dimulai dari Unbreakable (2000) yang menceritakan petugas keamanan, David Dunn (Bruce Wilis), penyintas tunggal dari kecelakaan kereta Eastrail 177.

Ia berjumpa dengan Elijah Price (Samuel L. Jackson), seorang kolektor komik dengan kelainan genetika, yang membuat tulang-tulangnya rapuh. Price menduga Dunn sebagai seorang berkemampuan super. Dalam akhir film, terungkap bahwa hal itu benar.

Lebih mengejutkan lagi, ternyata Price adalah dalang di balik kecelakaan kereta yang mengungkap kemampuan Dunn. Lelaki bertulang kaca itu—ia menyebut dirinya Mr. Glass—begitu penasaran terhadap keberadaan superhero, sehingga rela melakukan serentetan teror demi mencari orang berkekuatan super.

Film kedua adalah Split (2017). Kevin Wendel Crumb (James McAvoy) adalah seorang lelaki yang punya 23 kepribadian. Dua kepribadian paling dominan adalah Dennis, seorang lelaki tangguh yang gila kebersihan, dan Patricia si perempuan manipulatif.

Selain itu ada sosok bocah 9 tahun Hedwig, Orwell si ahli sejarah, Barry si penata busana, dan sebagainya.

"Mereka" menculik tiga remaja perempuan untuk dikorbankan pada satu kepribadian terakhir yang belum muncul; yaitu The Beast, sosok monster pemakan manusia. Ternyata, itu benar. Pada saat waktunya tiba, Kevin menjadi The Beast, lengkap dengan kekuatan supernya, termasuk tahan peluru.

Sepintas, Split tak ada hubungan sama sekali dengan Unbreakable. Hingga bagian akhir film ketika Dunn tiba-tiba muncul. Ia sedang sarapan, sambil menonton berita di televisi mengenai Casey (Anya Taylor-Joy), satu-satunya perempuan remaja yang selamat dari terjangan The Beast.

Kedua film itu akhirnya menyatu lewat Glass. Dunn, The Beast, dan Mr. Glass akhirnya selayar. Mereka dikumpulkan oleh Dr. Ellie Staple (Sarah Paulson), seorang ahli kejiwaan yang yakin bahwa tiga pasiennya menderita delusi.

Ketiganya bertempur. Dunn melawan The Beast, diadu domba oleh Mr. Glass. Sampai akhirnya terungkap bahwa The Beast juga merupakan "karya" Mr. Glass.

Rupanya, ayah Kevin Wendel Crumb terbunuh dalam kecelakaan kereta yang ditumpangi Dunn. Tanpa sosok ayah, sang ibu menyiksa Kevin kecil sehingga kondisi psikologisnya makin parah, dan punya 24 kepribadian.

Sementara, Dr. Staple rupanya anggota perkumpulan rahasia yang ingin menghilangkan keberadaan orang-orang berkekuatan super. Ia ingin menangani dengan cara manusiawi, yaitu menanamkan sugesti kepada orang-orang super ini; bahwa mereka hanya mengalami delusi.

Ia nyaris berhasil; tapi Dunn, Mr. Glass, dan The Beast tetap bertarung dan akhirnya tewas. Namun, Mr. Glass nan jenius mengedarkan rekaman mengenai pertarungan ketiganya melalui internet, sehingga upaya perkumpulan Dr. Staple gagal total.

Glass adalah pembuktian dari Shyamalan. Bagian akhir film berdurasi 110 menit itu sudah direncanakan dari jauh-jauh hari.

"Saya selalu menganggapnya seperti opera, bahkan ketika saya mulai membuat Unbreakable," ujar sutradara berdarah India itu kepada Entertainment Weekly. "Saya pikir, bagian terakhir ini sangat opera, membuat orang-orang berteriak dan segala macam implikasinya."

"Gagasan soal petualangan karakter utama yang diisi oleh karakter lainnya adalah ide yang sangat kuat," ungkap Shyamalan, membahas tiga karakter utama yang saling mengisi satu sama lain dalam trilogi Eastrail 177.

Bagian akhir Glass membuka peluang untuk film-film lain. Terutama soal organisasi rahasia Dr. Staple dan pertempurannya melawan orang super lain yang ada di seantero dunia. Namun, jawaban Shyamalan memberi petunjuk bahwa kisah ini kemungkinan tak akan punya kelanjutan.

"Saya punya banyak kisah orisinal (lain) yang ingin diceritakan. Saya seorang sineas orisinal yang ingin menceritakan kisah baru dan karakter baru," ungkap Shyamalan.

Related

Film 8723379800716178267

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item