Sejarah Freemason, di Antara Knight Templar dan Haikal Sulaiman (Bagian 3)

Sejarah Freemason, di Antara Knight Templar dan Haikal Sulaiman

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah Freemason, di Antara Knight Templar dan Haikal Sulaiman - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat laun mereka mulai menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di biara-biara mereka. Apa yang mereka praktikkan ini disebut Kabbalah, sebuah tradisi mistik Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak zaman sebelum Fir’aun.

Mengetahui hal ini, Raja Prancis, Philip le Bel, pada tahun 1307 mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight of Templar, karena dituduh telah melakukan bid’ah. Dalam perkembangannya, Paus Clement V turut bergabung untuk memerangi kaum Mason, dengan mengeluarkan kembali vonis inquisisi.

Terjadi banyak penangkapan dan interogasi, dan beberapa pimpinan ordo Knight of Templar yang bergelar Grand Master (penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan Freemasonry sampai sekarang) ikut menjadi korban.

Dari beberapa penangkapan dan interograsi, didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota Templar telah melakukan kejahatan seksual terhadap beberapa perempuan bangsawan, menyembah kucing, dan memakan daging teman-teman mereka sendiri yang sudah mati.

Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan penangkapan Jacques de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan, de Molay mengakui segala ritual bid’ah yang dilakukan oleh Ordo Templar.

Pada tahun 1312, Ordo Knight of Templar dilarang dan dibubarkan. Dan atas perintah Gereja dan Raja, dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para pimpinan Templar dihukum mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu Grand Master terpenting Ordo Templar.

Jacques de Molay divonis sebagai heretic (bid’ah) atau kafir, dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di depan raja Philip IV. Sebelum mengembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata bahwa Raja Philip dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam waktu satu tahun.

Sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan kemudian, disusul Paus Clement sebulan setelah Raja Philip mangkat.

Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran, sekali lagi atas kaum Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of Templar atau kaum Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina, tapi juga terjadi di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan dibunuh.

Sampai akhirnya mereka berhasil melarikan diri dan mendapat perlindungan dari Raja Skotlandia, Robert The Bruce, yang dilantik dan menduduki singgasana Raja pada tahun 1306. Di tanah baru ini pula, mereka menyusun kekuatan kembali. Belakangan, Skotlandia menjadi salah satu yang menentukan dalam perkembangan gerakan Freemason.

Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason adalah kisah yang menyebutkan pembentukan Freemasonry pada zaman Raja Israel, Herodes Agripa I, yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada zaman ini dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Nabi Isa. Konon, waktu itu namanya The Secret Power atau Kekutan yang Tersembunyi.

Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi Isa, menculik mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut, termasuk membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan yang dilakukan ini, para sejarawan dunia meyakini bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen.

Herodes Agripa I menjalankan segala misi The Secret Power dibantu dua pengikut setianya, Heram Abioud sebagai Wakil Presiden gerakan, dan Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan.

Beberapa anggota Freemason juga mempercayai, dan menarik sejauh mungkin sejarah mereka ke masa lalu, bahkan hingga ke zaman Fir’aun. Itu pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa mereka kerap menggunakan simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka, seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari, dan berbagai simbol Mesir lainnya.

Penggunaan itu bermula dari penggalian Kuil Sulaiman oleh para Templar dan penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang terus-menerus mereka eksplorasi, dan diajarkan dari mulut ke mulut. Penggalian ini begitu serius mereka lakukan, sehingga kelak akan mempengaruhi cara pandang kaum Templar, dan juga rencana mereka pada kehidupan dunia.

Yang cukup mengejutkan, dalam manuskrip-manuskrip kuno Mason dikatakan, orang pertama Mason adalah Adam! Kejadian itu berawal ketika Adam dan Hawa memakan daun dari pohon terlarang di taman surga. Daun yang disebut sebagai daun pengetahuan, dan karena itu pula Tuhan melarang mereka memakannya.

Dr. Albert Mackei, seorang anggota Mason dengan tingkatan 33 derajat, dalam Encyclopedia of Freemasonry manuliskan, daun pengetahuan itu kelak diturunkan pada dua anak Adam dan Hawa, Seth dan Nimrod, dengan kisah The Tower of Babel. Kedua anak ini pula yang menyusun bahasa untuk ilmu pengetahuan, yang akan diturunkan kepada manusia-manusia berikutnya.

Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu disebutkan bahwa Tuhan dengan sengaja mengacaukan bahasa manusia, yang mengakibatkan rahasia ilmu pengetahuan yang diturunkan Adam dengan memakan daun dari pohon terlarang itu hilang dan tak diketahui manusia-manusia setelah Seth dan Nimrod. Dan itu pula yang menjadi alasan kedua kaum ini memerangi Tuhan.

Related

Mistery 5292087069628494171

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item