Fakta-fakta Terkait Warga Jambi yang Diduga Terkena Virus Corona
https://www.naviri.org/2020/01/fakta-fakta-terkait-warga-jambi-yang-corona.html
Naviri Magazine - Seorang warga Jambi diduga terjangkit virus corona. Akibatnya, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Jambi, merawat dan mengisolasi warga yang diduga terpapar virus corona tersebut.
Berikut fakta-fakta mengenai dugaan virus corona yang menjangkiti warga Jambi:
Pulang dari China
Sebelum mengeluh sakit, diketahui pasien asal Jambi tersebut baru pulang bepergian dari Wuhan, China. Sepulangnya ke Indonesia, ia mengeluh batuk dan pilek. Pasien sempat mendapat perawatan di rumah sakit swasta, setelah kemudian dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
Seperti diketahui, Wuhan, China, menjadi tempat yang disebut-sebut merupakan sumber virus corona jenis baru, yakni Novel coronavirus (2019-nCov) berasal. Virus corona telah menyerang 440 warga di tempat tersebut.
Kementerian Luar Negeri Indonesia pun telah mengeluarkan imbauan bagi WNI yang melakukan perjalanan ke Wuhan. Di antaranya memperhatikan kesehatan dan melakukan konsultasi medis, juga menghindari kontak dengan hewan hidup selama di sana.
WNI juga diminta tidak berkunjung ke pasar ikan, penjual makanan laut, atau hewan hidup lainnya.
Diisolasi
Pasien asal Jambi yang diduga terjangkit virus corona tersebut, kini dirawat dan diisolasi di RSUD Raden Mattaher.
Pasien ditempatkan di sebuah ruang bertuliskan 'Dilarang lewat selain petugas, Isolasi Virus Corona'. Terdapat pula sebuah pembatas kain putih yang berjarak 10 meter dari kamar pasien.
"Kita sudah siapkan ruang isolasi khusus untuk pasien diduga terkena penyakit Wuhan, pneumonia," ujar Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD Raden Mattaher Jambi, Dewi Lestari.
Seperti diketahui, virus mematikan ini dapat menular dari manusia ke manusia.
Risiko penularan ke petugas dan pengunjung
Lantaran berbahaya dan berisiko menular, maka petugas memiliki Standar Operational Prosedur (SOP) menangani pasien yang diduga terjangkit virus corona. "Kita sudah bentuk timnya jadi ketika mendadak, kita siap melayani pasien," kata Dewi.
Petugas di RSUD tersebut menggunakan alat perlindungan diri (APD) yang lengkap. Mereka menggunakan helm, baju medis seperti astronot, masker N95, sarung tangan panjang, hingga sepatu boot.
Dewi mengaku, keselamatan petugas juga menjadi perhatian penting. "Karena sangat berisiko tertular bila bersentuhan langsung dengan pasien," ujarnya.
Pihak rumah sakit juga mengimbau pembesuk tidak berada di area rumah sakit jika di luar jam besuk. Hal ini untuk menghindari penularan melalui udara yang dapat terjadi. "Apalagi anak-anak dan orang tua, karena sangat berisiko tertular wuhan pneumonia," ungkap dia.
Pemeriksaan
Dewi melanjutkan, pasien tersebut belum positif terdiagnosis terjangkit virus corona. Namun pemeriksaan akan segera dilakukan, untuk memastikan apakah pasien terjangkit virus corona atau tidak. "Perlu pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Pasien yang terjangkit virus corona mengalami gejala klinis seperti demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu.