Indonesia Menjadi Negara yang Masuk Daftar Penggila K-Pop di Dunia

 Indonesia Menjadi Negara yang Masuk Daftar Penggila K-Pop di Dunia

Naviri Magazine - Tak perlu heran ketika Anda melihat banyak idola K-Pop bertandang ke negeri ini untuk mengadakan jumpa penggemar atau konser. Bahkan belakangan mereka seperti keranjingan berkomunikasi atau menyanyikan lagu berbahasa Indonesia, menggunakan batik, serta menjadi bintang iklan produk lokal.

Pendapatan yang mengalir dari Indonesia sangat patut diperhitungkan. Ini dipahami betul oleh bintang K-Pop, sampai-sampai mereka sangat menjaga interaksi dengan penggemar Indonesia. Apalagi, sebagai negara berpenduduk besar, Indonesia berpotensi membuat karya-karya mereka melejit hanya dari YouTube.

Hal lumrah ketika seorang penggemar K-Pop menyumbang alogaritma dengan menonton Music Video (MV) idola mereka lewat beberapa perangkat berbeda. Platform ini bersama dengan Twitter, menjadi media sosial yang paling banyak digunakan untuk berinteraksi. Bahkan penggemar Indonesia seringkali menjadi penggerak topik-topik populer seputar K-Pop di platform tersebut.

Studi berjudul "International Journal of Cultural Studies" mengungkapkan bahwa kedua platform itu digandrungi penggemar, karena beberapa kelebihan. Pertama, mereka menawarkan pembaruan informasi lebih cepat atau malah real time. Aksesnya juga tergolong mudah dan minim/tanpa biaya.

“YouTube memberi akses gratis ke video musik, sulih bahasa, dan video K-pop paling terkini,” rangkum peneliti yang menganalisis pola pergerakan penggemar K-Pop Indonesia di media sosial.

YouTube menjadi kekuatan pendorong utama di balik distribusi sosial K-pop sejak akhir tahun 2000-an. Terutama di wilayah Asia yang akses internetnya baru bergeliat di dekade tersebut. Sejak saat itu hingga kini, mesin-mesin pencari internet Indonesia dipenuhi bebagai macam kata kunci yang berkaitan dengan Hallyu.

Bahkan analisis Google Trends (7/1/2020) meletakkan Indonesia di urutan ke-6 negara yang menghasilkan istilah 'KPop' dari lalu lintas dunia. Peringkatnya dimulai dari Brunei, Filipina, Myanmar, Singapura, Malaysia, Indonesia. Sementara untuk istilah ‘Hallyu’, Indonesia menyumbang pengaruh pada urutan ke-7 di seluruh dunia.

Korea Selatan, selain mampu menyaingi Jepang dan Meksiko dalam produksi drama, ekspansi musik mereka juga patut diperhitungkan. Laporan Statista bertajuk "Music industry in South Korea" (2020) merangkum keberhasilan K-Pop menempati posisi keenam pasar musik dunia, didahului oleh Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, dan Prancis.

Mereka berhasil menancapkan pondasi kuat di negara-negara tujuan utama ekspor musik seperti Jepang, Cina, dan negara-negara Asia Tenggara. Di sektor pariwisata, peningkatan pelancong dari Indonesia paling signifikan pertumbuhannya dibanding negara lain di Asia Tenggara.

Pada 2016, Korea Tourism Organization (KTO) menempatkan Indonesia di urutan ke-9 bersama Cina, Jepang, Amerika, Taiwan, Hong Kong, Filipina, Thailand, dan Malaysia. Vietnam, Rusia, Singapura menjadi negara penyumbang turis terbanyak setelah Indonesia. Tahun 2015, 193 ribu dari 13.23 juta pelancong berasal dari Indonesia.

Jumlah tersebut naik tajam di tahun 2016, mencapai 295 pelancong Indonesia dari 17,24 juta turis. Dalam 10 tahun ke depan (2026), pemerintah Korea Selatan memprediksi Indonesia masuk pasar besar pariwisata mereka. Bersama Cina dan Jepang, negara ini akan menempati posisi tiga hingga empat besar penyumbang devisa pariwisata Korea.

Related

Business 6826667331482976227

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item