Mengenal GHB, Obat yang Disebut-sebut Dipakai oleh Reynhard Sinaga

 Mengenal GHB, Obat yang Disebut-sebut Dipakai oleh Reynhard Sinaga

Naviri Magazine - Nama Reynhard Sinaga (30 tahun) disorot setelah Pengadilan Inggris memvonis hukuman penjara seumur hidup, karena tindakan perkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap 48 pria di Manchester. Hal lain yang juga disoroti adalah penggunaan obat GHB (Gamma hydroxybutyrate) untuk membuat para korban Reynhard tak sadarkan diri.

Diperkirakan, GHB dicampur pada minuman atau alkohol. Zat GHB tidak memiliki rasa, bau, dan warna, sehingga tak akan terlihat secara kasat mata. Efek bagi orang yang mengonsumsi GHB bisa tak sadarkan diri dalam waktu cepat.

Reynhard diketahui tinggal sendirian di apartemennya di Manchester. Berdasarkan keterangan penegak hukum Inggris, Reynhard mengincar korban pria muda, yang dalam keadaan mabuk, dan sedang berjalan sendirian.

Pakar adiksi dan peneliti obat-obatan terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr. Hari Nugroho menyebut, GHB yang digunakan Reynhard untuk melumpuhkan korbannya adalah zat psikoaktif yang dapat mempengaruhi neutransmitter di otak, terutama ogamma-aminobutyric acid (GABA) dan Glutamate.

“Jika dikonsumsi, efeknya mirip dengan alkohol atau obat-obatan benzodiazepine,” kata dr. Hari.

Kelompok obat benzodiazepine memiliki efek sedatif atau zat yang dapat meredakan keaktifan dan kegembiraan seseorang. Ini masuk dalam kategori obat penenang.

GHB dahulu sempat digunakan untuk alasan medis, tetapi sekarang tidak digunakan lagi dalam dunia medis karena efek yang ditimbulkan sangat berbahaya.

Obat ini telah lama dikaitkan sebagai obat untuk membius seseorang dengan tujuan pemerkosaan atau kekerasan seksual lain.

Reynhard sendiri diduga telah memperkosa setidaknya 190 pria. Namun, hanya 48 orang yang baru terbukti.

“Sekarang GHB tidak digunakan dalam dunia medis. Lebih banyak karena efek yang ditimbulkan dari jenis obat tersebut sangat berbahaya. Terlebih jika GBH digunakan bersama zat lain seperti alkohol serta obat-obatan yang masuk dalam golongan opioid, misalnya tramadol, codeine dan heroin,” paparnya.

GHB juga bisa menyebabkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka waktu panjang. Ia membuat penggunanya berisiko lebih tinggi mengalami overdosis. Efek samping penggunaan obat ini, seperti yang dijelaskan dr. Hari, meliputi depresi napas, hilang kesadaran, koma, hingga yang paling fatal adalah kematian.

“Yang jadi permasalahan adalah sifat akumulasi dari G drugs ini. Karena efek high-nya cepat, tetapi cepat turun juga, sehingga kecenderungannya pengguna zat tersebut jadi lebih sering menggunakannya,”

Meski kasus perkosaan dan pelecehan seksual yang menjerat Reynhard terjadi di luar negeri, bukan berarti mudah bagi dirinya untuk memperoleh GBH sebagai senjata andalan saat melakukan aksinya. Sebab menurut dr. Hari, di luar negeri GHB termasuk produk ilegal. Reynhard kemungkinan mendapatkan GHB dari pasar gelap atau darkweb.

Sementara di Indonesia, dr. Hari mengaku belum pernah menemukan orang yang menggunakan zat psikoaktif seperti GHB.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, menyerukan peninjauan mendesak untuk mengontrol ketat penyalahgunaan obat semacam GHB yang dikaitkan dengan upaya pemerkosaan atau kekerasan seksual. Dia menyebut Reynhard melakukan kejahatan yang memuakkan, dan ia sepakat untuk menjatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Reynhard Sinaga lahir di Jambi, 19 Februari 1983, dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia meraih gelar S1 di Universitas Indonesia dengan jurusan Arsitektur. Reynhard melanjutkan studi S2 di Manchester University dengan jurusan sosiologi pada 2007, lalu melanjutkan ke University of Leeds untuk gelar PhD dalam studi Human Geography.

Related

Health 2200280167678289788

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item