Tetap Positif Berinvestasi Dalam Suasana Konflik Natuna

Tetap Positif Berinvestasi Dalam Suasana Konflik Natuna

Isu sengketa di Natuna sempat kembali memanas dalam beberapa waktu terakhir setelah sejumlah kapal ikan Tiongkok yang dikawal aparat kapal-kapal penjaga pantai Tiongkok terpantau beroperasi secara ilegal di laut Natuna. Tidak berhenti sampai disitu saja, namun belakangan kapal nelayan Vietnam dan Malaysia juga melaut di sana.

Salah satu kasus sengketa teritorial klasik yang melibatkan banyak negara termasuk Indonesia ini berpotensi tereskalasi kembali ke permukaan. Militer Indonesia pun sempat merespon pihak-pihak negara lain yang tidak memiliki kewenangan tersebut dengan memerintahkan sejumlah kapal perang TNI AL untuk segera bergerak ke perairan terluar sebagai langkah antisipasi masuknya kapal negara lain.

Ketegangan ini tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri akan dampaknya terhadap investasi Tiongkok di Indonesia. Pasalnya, Tiongkok sendiri belakangan sedang gencar berinvestasi dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia saat ini dalam proyek pembangunan infrastruktur-infrastruktur vital nasional.

Selama kurang lebih lima tahun terakhir atau terhitung sejak 2014 hingga triwulan III 2019, investasi Tiongkok merupakan terbesar ketiga setelah Singapura dan Jepang. Total realisasi investasi Tiongkok terhitung mencapai US$ 13,1 miliar.

Pemerintah Indonesia pun segera merespon secara simbolik dengan melakukan kunjungan langsung dari Presiden Joko Widodo pada Rabu (8/1) untuk menyatakan ketegasan pemerintah dalam masalah Natuna, dan meningkatkan intensitas diskusi diplomatik dengan pemerintah Tiongkok agar isu ini tidak semakin tereskalasi.

Sehingga, pasar investasi dalam negeri pun dianggap tidak perlu khawatir dan membuat pola-pola yang berlebihan terhadap gejolak yang terjadi di kawasan ini karena pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri maupun secara langsung dari Presiden sendiri sudah merespon dengan sangat tegas.

Para pegiat investasi dalam negeri pun tetap dapat terus melakukan kegiatan investasinya, misalnya dengan melakukan remittance dan menabung valuta asing (valas) yang kuat seperti US Dollar, sebagai salah satu opsi berinvestasi menarik.

Remittance adalah transaksi pengiriman/penerimaan uang dalam bentuk valas dari atau ke bank di luar negeri maupun di dalam negeri. Cermat dalam memilih layanan transaksi valas ini sangat penting untuk menyesuaikan kebutuhan strategis investasi.

digibank menghadirkan inovasi Aplikasi digibank by DBS yang memiliki fitur layanan digibank transfer valas sebagai layanan yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi valas guna memenuhi kebutuhan investasi yang kamu inginkan dengan cara mudah, cepat, dan praktis.

Alokasikan investasimu kapan saja di mana saja dengan akses 24/7 tanpa harus ke cabang untuk memudahkan aktivitas transfer valas mu dan dapatkan kebebasan untuk transfer ke manapun berada dengan gratis biaya transfer ke lebih dari 20 negara.

Apapun kebutuhan bisnis atau pribadimu, digibank transfer valas memiliki nilai tukar yang kompetitif dengan FX Rate yang terkini dan juara, pastikan kamu dapat melakukan transfer valas yang ringan dan menguntungkan, dalam waktu sesingkat-singkatnya karena transaksimu sampai di hari yang sama.

Caranya gampang, masuk ke Aplikasi digibank by DBS, pilih “Transfer” lalu klik “Transaksi Valas”, kemudian klik “Tambah Penerima” dan ikuti petunjuk selanjutnya. Pilih negara yang dituju, pilih mata uang, lalu pilih bank dan masukkan detail penerimanya. Masukkan nominal yang akan dikirim lalu klik “Lanjut” dan selesaikan transaksimu.

Manfaatkan momentum strategis untuk berinvestasi dengan cermat menggunakan digibank transfer valas. Transaksi valas ke siapa saja, kapan saja, dan di mana saja jadi lebih mudah, cepat, dan praktis.

Related

Business 937572702649480113

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item