Wanita Ini Sukses Jualan Sukun Goreng, Pembelinya Sampai dari Jepang

  Wanita Ini Sukses Jualan Sukun Goreng, Pembelinya Sampai dari Jepang

Naviri Magazine - Pariyah, warga Dusun Sidosari, Desa Randusari, Kecamatan Prambanan, Klaten, sekilas seperti ibu-ibu desa lain yang kesehariannya bekerja di rumah. Namun, siapa sangka ibu satu ini memiliki penghasilan hingga Rp 17 juta sebulan dari berjualan sukun goreng. Bahkan makanan buatannya telah sampai Jepang, setelah melalui jalan panjang.

Ya, sukun goreng buatan Pariyah memang spesial. Dengan bumbu hanya bawang dan garam saja, sukun buatannya mampu menembus pasar luar negeri, tepatnya di Jepang.

Cerita sukses Pariyah dimulai pada 2015 lalu, saat ia bersama dua putranya menjadi pengumpul buah sukun matang, untuk dikirim ke Cilacap, Jawa Tengah. Saat itu, ia belum menyadari buah sukun bisa diolah, dan menghasilkan nilai ekonomi tambah.

“Anak saya bilang, ‘bu belum ada yang mengolah sukun lho di daerah kita. Gimana kalau coba digoreng jadi keripik sama stick sukun.’ Akhirnya mulai 2015 itu saya buat, dan ternyata laku,” katanya, ketika berbincang di kediamannya yang juga lokasi produksi.

Di awal memulai, Pariyah mengaku sempat kesulitan mengakses modal, karena ia tak memiliki syarat perbankan.

Kini, setelah 4 tahun berusaha, Pariyah menuai hasil luar biasa. Dalam sehari, Pariyah yang telah memiliki 12 pekerja dari para tetangga rumah, memotong lebih 800-1.000 buah sukun dengan hasil mencapai 2,5 kuintal sukun stick.

Jumlah tersebut terhitung luar biasa, karena Pariyah mengaku masih kekurangan stok karena banyaknya permintaan. Berbagai daerah seperti Bandung, Surabaya, dan beberapa daerah lainnya, ternyata sangat meminati sukun buatan Pariyah.

“Alhamdulillah, keuntungan bulanan saat ini sampai Rp 17 juta. Saya bisa beli tanah untuk pabrik nanti, terus beli dua mobil untuk operasional, dan menyekolahkan satu anak yang masih kelas 3 SMP. Sekarang cita-cita saya mau umroh, setelah nanti anak saya selesai sekolahnya,” kata Pariyah.

Kesuksesan sukun yang diberi nama Joyo Roso tersebut ternyata tak hanya di berbagai wilayah Indonesia saja. Setahun terakhir, Pariyah mengekspor sukun gorengnya hingga ke Jepang.

“Setiap bulan minta 1 kuintal, ya saya kirim. Ada teman anak saya yang mau menjualkan di sana, dan ternyata responnya bagus. Harga jualnya sangat lumayan, di sini saya jual Rp 35 ribu sekilo, tapi di Jepang bisa Rp 250 ribu sekilonya, mungkin orang sana suka. Sebentar lagi mau coba jual di Hong Kong,” kata Pariyah berkelakar.

Related

Food 7577899234655641452

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item