Kecanggihan Bangunan-bangunan Zaman Purba yang Mencengangkan Ilmuwan
https://www.naviri.org/2020/02/kecanggihan-bangunan-bangunan-zaman-purba.html
Naviri Magazine - Bangunan-bangunan megalitik peninggalan zaman purba, ternyata dibangun dalam satu garis lurus melingkari bumi.
Monumen-monumen raksasa peninggalan Nephilim dibangun memakai batu-batu raksasa dengan berat hingga mencapai ribuan ton, dalam satu garis lurus melingkari bumi, dengan jarak tertentu, antara satu situs megalitik dengan situs megalitik lainnya, dengan rasio perbandingan PI (3.14159265) dan “golden number” (Fibonacci).
Diperkirakan, garis ini merupakan garis khatulistiwa purba. Garis lurus melingkari Bumi ini melintasi situs-situs purbakala kuno, antara lain: Paracas – Nazca – Ollantaytambo – Machu Picchu – Cuzco – Sachsayhuaman – Paratoari – Dogon – Tassili N’ajjer – Siwa – Giza – Petra – Ur – Persepolis – Mohenjo Daro – Khajuraho – Pyay – Sukhothai – Angkor Wat – Preah Vihear – dan berakhir di Pulau Easter, Samudera Pasifik.
Semua bangunan ini tidak akan dapat terwujud jika mereka tidak mempunyai teknologi penentuan lokasi yang sangat akurat. Selain itu juga ditemukan bahwa di bawah situs-situs megalitik ini terdapat lorong-lorong raksasa di bawah bumi yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Lalu apa pendapat para ahli purbakala dan kesimpulan mereka? Alien purbakala yang melakukannya. Tapi adakah penjelasan yang lain?