Perjalanan dan Kisah Sukses Warung Mie Ayam Tumini yang Legendaris

 Kisah Sukses, Warung, Mie Ayam Tumini, Legendaris, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Walaupun Bu Tumini sudah wafat, warung makan mie ayamnya masih menjadi favorit banyak orang. Ini kisah sukses mie ayam Tumini yang legendaris.

Warga Yogyakarta kehilangan sosok Tumini, pemilik warung mie ayam Tumini yang jadi salah satu mie ayam favorit di kota gudeg. Tumini meninggal dunia setelah mengeluhkan sesak napas, dan meninggal pada usia 63 tahun, saat sebelumnya sempat dibawa ke salah satu Rumah Sakit di Yogyakarta.

Nama 'Bu Tumini' pun sempat masuk trending topic Twitter, sesaat setelah kabar tentang meninggalnya disebarkan oleh akun Twitter bernama @InfoMieAyamYK. Tentu saja penggemar dan pelanggannya terkejut mendengar berita duka ini.

Akun tersebut menuliskan "Innalillahi wa innailaihirojiuun begitu banyak kenangan dengan mie ayam tumini. Semoga Almarhumah Bu Tumini diampuni segala dosanya, diterima amal dan ibadahnya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya."

Setelah kabar tersebut beredar, warga Yogyakarta dan juga Indonesia, yang merupakan penggemar mie ayam Tumini, ikut menyatakan belasungkawa. Dalam beberapa jam wafatnya, 'Bu Tumini' sempat trending topic di Twitter.

Berikut ini beberapa fakta menarik Mie Ayam Tumini, yang dirangkum dari berbagai sumber.

Kisah sukses warung mie ayam

Almarhumah Tumini saat merintis usaha mie ayam dengan kerja keras. Saat itu, untuk menghidupi tiga anaknya, almarhumah menjadi kepala keluarga. Karena suaminya kehilangan penglihatan, akibat diabetes yang diderita.

Dulunya, almarhumah Tumini memiliki usaha toko kelontong, namun usahanya tidak berjalan mulus. Sampai akhirnya ia merintis usaha mie ayam, yang modal awalnya ia dapatkan dari salah satu program bank swasta pada tahun 1990-an.

Kini mie ayam yang ia rintis menjadi legenda di Yogyakarta, dan memiliki banyak penggemar. Almarhumah Tumini pun pernah menjadi nominasi Perempuan Pencipta Perubahan, Unite For Education (UFE) Sustainability Forum, pada 2019 lalu.

Sampai saat ini belum ada kabar jelas tentang siapa yang akan meneruskan usaha warung makan Mie Ayam Tumini yang legendaris tersebut. Karena sangat disayangkan jika tidak ada yang meneruskan usahanya.

Tanggapan netizen

Warganet Yogyakarta ramai-ramai menyampaikan belasungkawa dengan mendoakan mendiang almarhumah Tumini. Berikut komentar warganet saat berita tentang meninggalnya Tumini dirilis.

"Rest in pride bu tumini, husnul khotimal, trimakasih sudah menciptakan cita rasa yang unik dan khas jogja," tulis akun Twitter @_shangriladeeda.

"Selamat jalan bu tumini terlegend yg bisa bikin qu ikhlas jalan hampir seminggu sekali dari uii atas demi mi ayam cekernya," tulis akun Twitter @yollalismana.

"Innalillahi, seenggaknya sdh pernah sekali makan disini," tulis akun Twitter @dimas_irsyadul salah satu penikmat mie ayam Tumini.

"Innalillahi... baru kemarin sore makan disana," tulis akun Twitter @Upik1610 sekaligus menyematkan foto mie ayam Tumini yang baru saja ia nikmati beberapa waktu lalu.

"Sugeng tindak Ibu. Karyamu abadi di perskenaan mie ayam Jogja," tulis akun Twiter @widiningtyas.

Keistimewaan mie ayam Tumini

Pada tahun 1990, almarhumah Tumini menjalankan usaha mie ayam. Lokasi berjualan mie ayam ini terletak di Jalan Imogiri Timur No. 187, Umbul Harjo, Yogyakarta. Tempatnya berada di sebelah utara pintu masuk Terminal Giwangan.

Mie Ayam Tumini memiliki ciri khas yang membedakan dengan warung mie ayam lainnya. Mienya memakai mie lidi atau hokkien yang tebal dan mulur. Kuahnya kental kecokelatan, dengan rasa gurih manis. Selain itu, topping-nya memakai potongan ayam yang cukup besar, yang juga dibumbui.

Selain mie ayam biasa, juga ada mie ayam ceker yang sangat populer. Jadi tak hanya disajikan semangkuk mie ayam biasa, namun ditambahkan 3 potong ceker ayam yang disiram kuah kental berwarna kecokelatan, hingga menutupi mie ayam tersebut. Ceker ayam yang digunakan pun lembut dan empuk, bumbunya pun sampai meresap.

Ada pula varian menu lainnya dari Mie Ayam Tumini, yaitu mie ayam 1/2 porsi, mie ayam jumbo, dan sawi ayam. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp. 8.000 hingga Rp. 14.000 saja. Dalam sehari, Mie Ayam Tumini rata-rata terjual 700 porsi.

Related

News 527892677103926018

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item