Mengapa Virus Corona Tidak Masuk Indonesia? Ilmuwan Pun Kebingungan

Mengapa Virus Corona Tidak Masuk Indonesia? Ilmuwan Pun Kebingungan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Peneliti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, David Handojo Muljono, enggan menyimpulkan virus corona novel alias Covid-19 tidak bisa menular di Indonesia yang menerima paparan matahari lebih banyak dari China. Menurutnya, hal itu perlu diteliti secara tersendiri.

"Tidak bisa (disimpulkan). Harus dilakukan uji tersendiri terkait pengaruh matahari (terhadap Covid-19)," ujar David di Kantor LBM Eijkman, Jakarta.

David menuturkan, cuaca secara umum mempengaruhi seseorang terkena penyakit. Dia berkata, banyak orang yang sakit ketika musim dingin daripada musim panas.

Akan tetapi, dia mengingatkan, seseorang bisa tertular penyakit karena kondisi imun yang menurun. Selan itu, keberadaan seseorang di dalam ruang berpendingin udara juga bisa terpapar penyakit lebih cepat.

"Soal cuaca, saya kira relatif, ya. Memang ini (virus) bisa terjadi di cuaca-cuaca yang normal. Bahwa itu nanti virus mati karena cuaca, itu saya tidak bisa jawab," ujarnya. "Yang jelas, kalau di ruang terbuka lebih aman dari tertutup."

Lebih lanjut, David membeberkan dugaan mengapa banyak orang di China yang meninggal akibat Covid-19 daripada orang di luar negara lain. Dia menuturkan, banyaknya orang meninggal di China karena virus tersebut baru diketahui.

"Kenapa di lain tempat tidak, ya mungkin karena, kalau menurut saya, orang (di luar China) mulai berhati-hati menghindari orang-orang yang batuk, dan kesadaran menggunakan masker itu, maka kasusnya turun," ujarnya.

Dalam jurnal yang baru dipublikasikan beberapa hari lalu, David menyebut penyebaran Covid-19 dipengaruhi oleh jumlah virus hingga lingkungan.

Cara infeksi

David menjelaskan, virus adalah mikororganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup (inang). Virus, kata dia, hanya berimplikasi di dalam inang, karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk berproduksi sendiri.

"Semua bentuk kehidupan dapat kena infeksi oleh virus, mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, hingga bakteri," ujar David.

David berkata, ada tiga mekanisme yang membuat virus bisa masuk ke dalam sel inang. Pertama, dia berkata fusi membran virus dengan membran sel terget pada inang. Kedua, endositosis virus oleh selaput permukaan sel inang. Terakhir, penetrasi materi genetik virus ke dalam sel inang.

"Tapi virus memiliki cara tersendiri memasuki sel inang," ujarnya.

Dari hasil studi molekuler terhadap kasus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dia berkata virus corona masuk ke dalam sel inang melalui reseptor Angiotensin-converting enzyme (ACE)-2, suatu protein yang terdapat di dalam inang, terutama pari-paru dan ginjal.

"Analisis molekuler menemukan adanya kemiripan susunan genetik virus SARS, MERS, dan Covid-19. Temuan terbaru adalah diketahuinya asam amino tertentu pada ACE-2 yang dapat dikenali oleh virus Covid-19, yang merupakan jalan masuk virus itu ke dalam sel tubuh inang," ujar David.

Lebih dari itu, David berkata susunan genetik virus corona, termasuk Covid-19, perlu dikembangkan untuk mendeteksi infeksi virus, dan untuk melakukan karakterisasi virus.

Kemitraan antar pengambil kebijakan dengan lembaga penelitian diharapkan bisa terwujud, agar bisa mendeteksi kasus dan menangani pasien dengan cepat dan tepat.

Related

News 5789647806182934910

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item