SBY Mengungkap Skandal Jiwasraya dan Menyebut Sejumlah Nama Penting
https://www.naviri.org/2020/02/sby-mengungkap-skandal-jiwasraya.html
Naviri Magazine - Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), angkat bicara mengenai skandal di PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Melalui tulisan panjang di Facebook, SBY menjawab dan memberi pandangannya untuk masalah di perusahaan pelat merah ini.
Dalam bagian tulisan 'Ada yang dibidik dan hendak dijatuhkan', SBY bercerita soal isu Jiwasraya yang makin ramai dibicarakan di awal Januari 2020, ditambah isu Asabri. Bisik-bisik, sejumlah lembaga asuransi dan BUMN lain konon juga memiliki permasalahan keuangan yang serius.
SBY menilai, niat membentuk Pansus Jiwasraya ini menarik. Belakangan, kata SBY, koalisi pendukung pemerintah lebih memilih panja, bukan pansus.
Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku menelisik lebih dalam alasan orang-orang yang semula menginginkan pansus untuk menyelidiki masalah Jiwasraya. Dia amat kaget mendengar alasan tersebut.
"Ketika saya gali lebih lanjut mengapa ada pihak yang semula ingin ada Pansus, saya lebih terperanjat lagi. Alasannya sungguh membuat saya 'geleng kepala'. Katanya... untuk menjatuhkan sejumlah tokoh," ucap SBY.
"Ada yang 'dibidik dan harus jatuh' dalam kasus Jiwasraya ini. Menteri BUMN yang lama, Rini Soemarno, harus kena. Menteri yang sekarang, Erick Thohir, harus diganti. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan," imbuh dia.
SBY menegaskan, nama-nama yang sering disebut di arena publik dan seolah pasti terlibat dan bersalah belum tentu bersalah. Termasuk tiga nama tadi.
Selain isu penjatuhan menteri, SBY lalu teringat pembentukan Pansus Hak Angket Century, dan dia mengenang dirinya sama sekali tidak takut dengan langkah politik tersebut.
Rumor dan berita yang dibangun, kata SBY, juga tak kalah seramnya. Diisukan, jumlah dana Rp 6,7 triliun dalam penyelamatan Bank Century semuanya mengalir ke Tim Sukses SBY dalam Pilpres 2009, termasuk para petinggi Partai Demokrat. Dengan gegap gempita karenanya Pansus dibentuk, hak angket digunakan oleh DPR RI.
"Namun saya tetap tenang. Saya juga tak takut dengan dibentuknya Pansus. Bahkan tak pernah menghalanginya. Padahal koalisi pendukung pemerintah cukup kuat waktu itu. Jumlah anggota DPR RI dari Partai Demokrat juga sangat besar, 148 orang. Mengapa saya tak takut dengan Pansus Bank Century?" jelas SBY.
Masalah di Jiwasraya, awalnya disebut Presiden Jokowi terjadi sejak tahun 2009. Tidak lama setelah pernyataan tersebut, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut dan menetapkan sejumlah tersangka.
Lima orang sudah menjadi tersangka. Mereka adalah eks Dirut Jiwasraya, Hendrisman, eks Direktur Keuangan Jiwasraya, Hary Prasetyo, bos PT Hanson International, Benny Tjokrosaputro, eks Kadiv Investasi dan Keuangan Jiwasraya, Syahmirwan, serta Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera, Heru Hidayat.
Jaksa Agung ST Burhanuddin mengindikasikan, bakal ada tersangka baru dalam kasus ini. Soal penerapan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Burhanuddin juga mengindikasi penyidik kejaksaan akan mengarah pada TPPU dalam kasus ini.
"Pasti nanti ke arah TPPU," kata Burhanuddin di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung Jalan Jakarta, Kota Bandung.