Tips Penting dari OJK agar Terhindar Kasus Pembobolan Rekening Bank

OJK, Kasus Pembobolan Rekening Bank, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Pembobolan rekening bank melalui rekayasa sosial (social engineering), yakni dengan memanfaatkan pergantian SIM Card baru atau data nasabah, menjadi modus kejahatan baru di Indonesia yang dinilai sangat berbahaya.

Contohnya, kasus pembobolan yang menimpa wartawan senior yang menghebohkan belakangan ini. Si pelaku diketahui melakukan rekayasa sosial, yang diawali dengan memanfaatkan data dari Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), yang ada di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ia beli dari pegawai bank.

Oleh karena itu, lewat postingan di Twitter, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memberikan imbauan, cara pencegahan, serta gambaran modus kejahatan tersebut.

“Sobat OJK, Lindungi Data Pribadimu. Waspada terhadap modus #SocialEngineering yang dapat mencuri informasi data pribadimu. Perhatikan kembali kebijakan privasi dan permintaan akses dari setiap aplikasi yang akan digunakan.”

OJK menjelaskan bahwa kebocoran data pribadi bisa terjadi, disebabkan karena dua hal. Pertama, pemilik data dengan sengaja menginformasikan data pribadinya kepada pihak lain dengan alasan apa pun. Dan kedua, ada pihak yang tidak bertanggung jawab berupaya mencuri informasi data pribadi seseorang melalui upaya tertentu, salah satunya social engineering.

Bagi yang belum tahu, social engineering atau rekayasa sosial, yang merupakan manipulasi psikologis yang dilakukan seseorang dalam mengorek informasi rahasia, dan memanfaatkan informasi tersebut untuk kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Berikut skema pencurian data melalui social engineering yang ungkap oleh OJK:

Oknum berusaha untuk mengintai (spying) targetnya.

Oknum akan menghubungi targetnya dan berusaha meyakinkan dan menggiring target untuk menyampaikan data pribadi yang sifatnya rahasia.

Oknum mengirimkan tautan pada email target. Tautan tersebut dapat secara otomatis mencuri data pribadi target yang tersimpan dalam gadget-nya apabila diakses.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi peretas untuk mengakses akun keuangan target dengan berbekal informasi dan data pribadi target.

Agar terhindar dari modus social engineering, berikut tips dari OJK:
  • Jangan mudah meminjamkan ponsel atau gadget lainnya.
  • Jangan mudah percaya informasi dari orang yang tidak dikenal.
  • Tidak memberikan data pribadi rahasia.

OJK juga menyebutkan, ada pula modus yang digunakan untuk membuat akun palsu dan bertransaksi keuangan tanpa diketahui. Si pelaku, dalam mencuri data pribadi, akan menggunakan dua cara. Yang pertama, melaksanakan survei yang kemudian meminta data pribadi beserta foto diri dan KTP. Yang kedua, membujuk dengan memberi uang tunai agar mau memberikan foto diri + KTP.

Agar hal tersebut tak terjadi, berikut tips melindunginya:
  • Perhatikan akses yang diminta oleh aplikasi yang Anda gunakan.
  • Bacalah kebijakan privasi dari setiap aplikasi.
  • Hindari pemasangan aplikasi yang ilegal dan mencurigakan.

Related

Tips 7890016980058314944

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item