Benarkah Asap Rokok Bisa Membunuh Virus Corona? Ini Penjelasan Dokter

Benarkah Asap Rokok Bisa Membunuh Virus Corona? Ini Penjelasan Dokter naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Ada banyak mitos dan hoaks seputar bagaimana suatu benda bisa membunuh virus corona penyebab COVID-19. Salah satu yang beredar adalah soal asap rokok.

Ada sebuah unggahan di Facebook, yang mengklaim bahwa asap rokok mampu membunuh virus corona. 

"Virus corona tidak menyerang orang yang merokok karena komposisi tembakau dan cengkeh itu bisa menolak penyerangannya. Asap rokok ampuh untuk membunuhnya," tulis seorang pengguna akun Facebook dalam unggahan tersebut.

Klaim semacam itu dibantah oleh dokter spesialis paru, Feni Fitriani, Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

"Ada yang memelintir, 'gak apa-apa merokok, virusnya bisa mati karena virusnya tidak tahan panas,'" kata Feni dalam temu media di kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI), di Jakarta.

"Itu tidak benar kalau mengatakan bahwa merokok malah melindungi," Feni menambahkan. Bahkan, menjadi perokok sesungguhnya membuat orang lebih mudah sakit. Bukan hanya virus corona, namun juga penyakit lain seperti kanker paru.

Feni mengatakan, tanpa COVID-19 saja, seorang perokok sesungguhnya sudah memiliki kerusakan pada saluran napasnya.  "Tapi karena efeknya merokok jangka panjang setelah 20 tahun, 30 tahun, tidak secepat COVID-19, jadi abai," kata Feni.

Jadi saat tepat untuk berhenti merokok
       
Prof. Dr. Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Kementerian Ristekdikti, mengatakan bahwa merokok meningkatkan reseptor ACE 2, yang oleh para peneliti ditemukan menjadi reseptor bagi virus corona penyebab COVID-19.

Dia mengibaratkan, reseptor tersebut seperti sebuah pelabuhan, yang jika menjadi lebih banyak tempat berlabuhnya, maka kapal yang akan datang akan semakin banyak pula.

"Karena ACE 2 ekspresinya meningkat, otomatis dalam data menyebutkan sel paru perokok itu menjadi lebih rentan terhadap infeksi saluran napas. Jadi memfasilitasi masuknya virus," kata Amin dalam kesempatan yang sama.

Maka dari itu, dengan ditemukannya COVID-19, Feni berharap agar hal tersebut bisa membuat perokok berhenti melakukan kebiasaan tersebut.

"Kita berharap dengan fenomena ini, orang yang masih berani-berani merokok akan lebih waspada. Jadi punya motivasi dari sisi takut kena COVID-19, buat berhenti. Karena dari sisi kesehatan, mencegah lebih baik daripada mengobati," kata Feni.


Related

Science 7728295321024103049

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item