Cara Sederhana Cegah Virus Corona adalah Menghindari Jabat Tangan

 Cara Sederhana Cegah Virus Corona adalah Menghindari Jabat Tangan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Penyebaran virus corona semakin ganas. Kini, novel coronavirus SARS-CoV-2 telah dikonfirmasi masuk Indonesia, dan menginfeksi dua WNI yang merupakan seorang ibu (64) dan anaknya (31).

Kasus infeksi coronavirus (nCov-2019) pertama di Indonesia cukup membuat geger masyarakat. Kejadian ini harus menjadi peringatan bagi yang lain untuk lebih waspada, agar tidak mudah tertular dan terinfeksi virus corona.

Di internet, ada banyak informasi soal cara mencegah penularan virus corona. Berdasarkan penjelasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan wabah yang bermula dari China ini terjadi ketika tetesan kecil dari orang yang terpapar mengenai hidung, mata, dan mulut orang sehat.

Oleh karena itu, salah satu cara pencegahan penularan paling populer ialah menggunakan masker bedah saat berada di luar rumah atau di kerumunan. Namun, teori itu ditentang oleh ahli virologi dari Queen Mary University, John Oxford.

Oxford mengatakan, hal utama yang harus dilakukan seseorang untuk mencegah penularan virus corona ialah menghindari berjabat tangan, tos, dan fist bump (tos tinju atau tos dalam kondisi tangan dikepal) dengan orang lain. Menurutnya, cara itu akan lebih efektif dibandingkan menggunakan masker saat keluar rumah namun tetap melakukan interaksi ‘bersentuhan’.

“Apa yang harus kita lakukan ialah mengurangi berjabat tangan, berpelukan, ciuman dan hal-hal semacam itu, karena virus ini sepertinya bisa menyebar lewat proses pernapasan tidak biasa, tidak hanya lewat batuk dan bersin,” jelas Oxford, dilansir Huffington Post.

Oxford, yang sebelumnya juga terlibat dalam penelitian SARS, mengatakan, virus sejenis ini memiliki kelemahan. Novel coronavirus hanya bisa menular, jika seseorang sedang berdekatan atau melakukan kontak fisik.

“Saya rasa, virus ini memiliki kelemahan. Ia ingin kita untuk selalu berdekatan,” ujarnya. “Ini adalah virus sosial. Virus ini mungkin benci jika mereka ada di Inggris dibandingkan di China. Saya rasa itu karena kita (orang Inggris) kurang ramah dengan sesama.”

Perilaku jabat tangan adalah gestur yang menandakan bahwa seseorang itu baik, bukan musuh, atau tidak bersenjata. Perilaku jabat tangan mulai dikenal sejak abad ke-5 sebelum Masehi, yang normal dilakukan oleh seseorang ke teman, keluarga, hingga orang asing.

Interaksi berjabat tangan juga berevolusi, dan semakin banyak macamnya. Kini, orang-orang juga familiar dengan tos (high-five), dan tak sedikit orang yang membuat versi mereka dan kelompoknya sendiri. Terakhir, ada juga fist-bump yang kian populer saat karakter Baymax di film Big Hero 6 memeragakannya.

Sementara kita di Indonesia, yang masyarakatnya terkenal ramah, mungkin cara pencegahan ini terbilang ekstrem dan kurang sopan. Namun, mengingat bahaya penyakit COVID-19 lebih berbahaya daripada nyinyiran orang lain, ada baiknya sebisa mungkin kita menghindari kontak fisik dengan orang asing.

Perilaku menyapa atau memberi salam kepada orang yang kita kenal mungkin bisa diubah dengan gestur lain. Misalnya, membungkukkan tubuh jika bertemu orang tua, atau cukup tersenyum kepada rekan sebaya.

Related

Tips 4876990571292231782

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item