Jadi Tukang Potong Hewan Sejak Usia 13, Kini Kekayaannya Mencapai Rp 862 Miliar

Jadi Tukang Potong Hewan Sejak Usia 13, Kini Kekayaannya Mencapai Rp 862 Miliar, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Dua puluh empat tahun lalu, Nusret Gokce putus sekolah. Lahir dari orang tua yang bekerja sebagai buruh tambang, Nusret dan empat saudara kandungnya terpaksa banting setir. 

Ia mengubur dalam-dalam impiannya mendapatkan pendidikan formal seperti anak-anak lain. Di usia 13 tahun, Nusret mulai bekerja sebagai tukang jagal di distrik Kadikoy, Istanbul, Turki.

Dengan tekun, Nusret belajar cara memotong daging yang benar, termasuk menggunakan beragam jenis pisau. Setiap hari, dia bisa menghabiskan waktu lebih dari delapan jam di rumah jagal.

Ketika anak-anak seusianya bermain sepakbola, Nusret sibuk membasuh tangannya yang berlumuran darah sapi. Ketika teman sebayanya jalan bareng gebetan, Nusret ditemani puluhan daging sapi yang digantung. Tapi ia tak mengeluh.

Setelah mendapat pengetahuan dan pengalaman yang cukup, Nusret mengejar karier di restoran steak di Turki. Butuh waktu 10 tahun hingga akhirnya dia dipercaya menjadi orang penting di dapur.

Pada 2009, Nusret terbang ke Buenos Aires, Argentina. Di kota yang memiliki julukan ‘A City of Carnivores’, Nusret datang dengan misi belajar lebih dalam mengenai industri daging. Dia pun bersedia bekerja di restoran di Buenos Aires tanpa upah. Sedikit tabungannya dipakai untuk biaya hidup. 

“Aku selalu bermimpi untuk punya restoran,” kata Nusret dalam sebuah wawancara.

Setahun kemudian, di usianya yang ke-27, Nusret membuka restoran pertamanya di Etiler, sisi Eropa dari Istanbul. Di restoran itu, ia baru punya delapan meja dengan total 10 orang karyawan. 

Takdir kemudian mempertemukannya dengan Ferit Sahenk. Pebisnis Turki itu terkesan dengan Nusret dan passion-nya akan daging. Ketika makan di restoran Nusret, Ferit tak cuma kenyang perut, tapi hatinya juga terhibur. 

Atraksi Nusret dalam mempresentasikan makanannya menjadi Unique Selling Point (USP) yang membedakan dengan restoran steak lain. Ferit kemudian memutuskan untuk berinvestasi, dan Nusret berkesempatan membuka restoran di sejumlah negara di Timur Tengah, termasuk Ankara, Doha, dan Dubai.

Itu sebelum dia jadi sensasi di internet. 

Pada suatu hari yang cerah di minggu pertama Januari 2017, Nusret berdiri di depan restorannya di Dubai. Dia memperagakan apa yang biasa dilakukan di dapur: memberi sentuhan cinta pada sepotong daging yang siap dihidangkan.

Aksi Nusret memotong daging seperti menghipnotis. Membangkitkan selera makan bagi mereka yang menontonnya. Sampai akhirnya aksi penutup tak terduga dari Nusret: menabur garam dengan gaya!

Video berjudul 'Ottoman Steak' itu diunggah Nusret ke Instagram, dan menjadi sensasi di internet. Apalagi setelah Bruno Mars mengunggah ulang video tersebut dengan caption, “Annndddd I’m out.” 

Meme-meme langsung bertebaran. Bahkan aksi Gordon Ramsay marah-marah pun tak cukup untuk bisa menghentikan popularitas Nusret. Dalam 48 jam, video itu mendapat 2,4 juta views. Sekarang sudah 16.847.537 juta views, dan sisanya adalah sejarah.

Saat ini, Nusret sudah punya 13 restoran di seluruh dunia. Dari Abu Dhabi hingga Miami, dan punya lebih dari 600 karyawan. Pelanggannya datang dari berbagai kalangan. Mulai dari Leonardo DiCaprio, Drake, DJ Khaled, P. Diddy hingga para atlet dan politikus. 
Saat ini, kekayaan Nurset ditaksir mencapai USD 60 juta atau sekitar Rp 862 miliar. Sementara jaringan restorannya memiliki valuasi sekitar USD 1,5 miliar.

“Hidupku belum berubah. Aku masih bekerja dari pagi hingga tengah malam,” kata pria kelahiran 1983 itu kepada NBC News.

Related

World's Fact 2811534996710834708

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item