Kisah Mary Bell, Gadis Kecil yang Sudah Jadi Psikopat dan Pembunuh

Kisah Mary Bell, Gadis Kecil yang Sudah Jadi Psikopat dan Pembunuh, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Menjadi orang tua memang tak mudah, namun juga tak pernah bisa dianggap beban. Banyak yang menganggap bahwa setiap anak terlahir tanpa dosa, dan hanya ingin dicintai. Namun, kadang-kadang kehidupan memiliki jalan cerita sendiri.

Seperti kasus Mary Bell, gadis kecil asal Inggris berusia 11 tahun yang membunuh dua anak laki-laki kecil di pinggiran Newcastle.

Mary Bell datang dari keluarga yang tak sempurna. Ayahnya, Billy Bell, adalah kriminal yang selalu bermasalah dengan hukum. Jarang berada di rumah, Billy sering meninggalkan Mary bersama kenalannya. Sepertinya juga susah untuk memastikan apakah Billy adalah ayah biologis Mary. Karena ibu Mary, Betty Bell, berprofesi sebagai PSK spesialis BDSM.

Mary lahir pada 26 Mei 1957. Mary tumbuh dengan minim kasih sayang. Ia sering menyiksa hewan-hewan, dan menawarkan teman-temannya pijatan yang berupa cekikan. Hal ini mungkin disebabkan karena ia sering melihat ibunya dicekik ketika sedang melakukan pekerjaannya di PSK.

Di sekolah, Mary adalah anak yang bermasalah. Ia senang berbohong dan menyakiti teman sekelasnya. Hal ini menunjukkan tanda-tanda umum psikopati di usia yang teramat muda.

Seluruh teman sekelasnya takut padanya. Beberapa ibu murid juga melaporkan bahwa Mary tertangkap sedang berusaha mencekik anak mereka, namun polisi tak melakukan apa pun. Terlepas dari kekerasan fisik yang dilakukan Mary, ia anak yang cerdas, dan memiliki penggemar, Norma Bell, gadis berusia 13 tahun. Dan mereka berteman baik.

Pada 25 Mei 1968, seorang anak bernama Martin Brown dilaporkan hilang. Mary dan Norma Bell membantu pencarian tersebut, dan menemukan jasad Martin Brown di sebuah rumah kosong. Saat polisi datang, polisi tak menemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh Martin Brown, dan kematian Martin Brown dianggap kecelakaan. Padahal sebenarnya bekas cekikan tangan Mary Bell tak terlihat pada leher Martin.

Pada 26 Mei 1968, ayah Norma Bell menangkap basah Mary Bell sedang mencekik anaknya. Ayah Norma kemudian menyuruh Mary pulang.

Keesokan harinya, sekolah mereka dirusak parah, peralatan sekolah berserakan di lantai. Ternyata Mary dan Norma Bell menerobos masuk, dan meninggalkan catatan mengerikan. Catatan itu bertuliskan: “Fuck of, we murder, watch out, Fanny and Faggot,” dan “We did murder Martain brown, fuck of you Bastard.” Polisi mengira ini adalah sebuah lelucon belaka.

Pada 31 Juli 1968, seorang anak laki-laki lain berusia tiga tahun bernama Brian Howe juga ditemukan meninggal karena dicekik, dan kemudian dimutilasi. Mary dan Norma ada di tempat kejadian perkara. Mary menuduh Norma yang memotong tubuh Brian. Polisi berasumsi bahwa Mary Bell yang membuat tanda huruf "N" pada tubuh Brian, namun kemudian menggantinya menjadi "M." Kepala Brian digunduli, dan penis Brian dipotong dengan pisau cukur.

“Brian Howe had no mother, so he won’t be missed.” Pernyataan mengerikan yang dilontarkan Mary Bell ketika diinvestigasi mengenai sebab mengapa ia membunuh Brian Howe.

Mary dan Norma Bell dijatuhi hukuman penjara selama 12 tahun.

Naviri Magazine - Ketika dilepaskan pada umur 23 tahun, Mary Bell diberi identitas baru oleh pemerintah, yang memungkinkan ia memulai kehidupan baru dengan nama baru. Namun pada 1998, identitas aslinya sebagai Mary Bell diketahui publik. Dan akhirnya ia dan anak perempuannya diberi identitas baru, dan hingga kini tak ada yang mengetahui kelanjutan kisahnya.

Related

World's Fact 5326059750984141684

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item