Kisah Origen, Pria yang Mengebiri Dirinya Sendiri di Zaman Yunani Kuno
https://www.naviri.org/2020/03/kisah-origen-pria-yang-mengebiri-diri-sendiri.html
Naviri Magazine - Pada masa awal Kekristenan, banyak penganut agama yang khawatir tentang masalah seks. Orang-orang Kristen mula-mula ingin meninggalkan segala sesuatu yang bersifat duniawi, seperti kesenangan fisik, benda-benda materi, dan ikatan keluarga, untuk meniru kehidupan Yesus Kristus.
Injil, khususnya Matius 19:12, menjelaskan, "Ada orang yang sudah menjadi kasim sejak lahir dari rahim ibunya, ada orang yang dijadikan kasim oleh manusia, dan ada orang yang menjadikan diri mereka sendiri kasim demi masuk Surga. Bagi dia yang mampu menerima itu, biarkan dia menerimanya."
Sebagian besar teolog memahami ayat tersebut sebagai artian bahwa seorang Kristen sejati harus selibat (tidak menikah dan hidup membujang), dengan harapan mendapatkan surga setelah ia meninggal.
Namun, teolog Yunani, Origen (185 – 254 Masehi), tampaknya terlalu serius dalam mencerna bagian ini, dan memutuskan untuk mengebiri dirinya sendiri. Padahal, ia seorang yang cerdas dan banyak wanita yang kagum padanya.
Selain sebagai cendekiawan, Origen juga pujangga yang rajin berkarya. Ada kurang lebih 2.000 karya tulis yang ia hasilkan dalam berbagai cabang ilmu teologi, antara lain ilmu kritik naskah, ilmu tafsir Alkitab, ilmu pendalaman Alkitab, ilmu khotbah, dan ilmu kerohanian.
Origen adalah salah seorang tokoh yang paling berpengaruh di bidang teologi, hujah, dan zuhud Gereja Perdana. Ia disebut-sebut pula sebagai genius terbesar yang pernah dihasilkan Gereja Perdana.
Sama sekali tidak jelas mengapa Origen melakukan kebiri pada dirinya, karena ia tampaknya menjalani kehidupan yang normal, dan tidak bertujuan menjadi kaum selibat.
Seorang sejarawan gereja abad keempat mengklaim, Origen mengebiri dirinya sendiri agar ia dapat mengajar siswa perempuan tanpa takut akan godaan.