Wabah Corona, Konsumsi Listrik di Jakarta Turun Drastis Hingga 30 Persen

Naviri Magazine - Wabah virus corona semakin serius. Demi memutus rantai penyebaran virus ini, pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah.

Sejak awal pekan lalu, beberapa perkantoran mulai memberlakukan Work From Home (bekerja dari rumah). Sekolah juga mengimbau para siswa untuk belajar di rumah.

Kondisi ini pun membuat konsumsi listrik di DKI Jakarta ikut berpengaruh.

General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Muhammad Ikhsan Asaad, mengatakan, selama pekan lalu konsumsi listrik Jakarta turun cukup signifikan yaitu mencapai 30 persen.

“Minggu lalu (konsumsi listrik turun) sekitar 30 persen,” ungkap Ikhsan (23/2).

Menurutnya, menurunnya konsumsi listrik di DKI Jakarta karena banyak perkantoran dan sekolah yang libur. Selain itu, saat ini hotel-hotel dan mal juga cenderung sepi.

Sedangkan konsumsi listrik Jakarta didominasi oleh pelanggan bisnis seperti mal, perhotelan dan perkantoran.

Untuk itu, menurut Ikhsan, prioritas PLN pun kini berubah turut menyesuaikan kondisi yang ada. Saat ini, Ikhsan mengklaim, PLN Disjaya lebih fokus pada keandalan pasokan listrik ke rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan corona. Juga pada rumah-rumah warga, karena banyak masyarakat yang kini menjalani self quarantine.

“Yang kami prioritaskan saat ini adalah keandalan pasokan ke rumah sakit COVID-19 dan ke semua Jakarta dan sekitarnya, sehingga masyarakat nyaman melaksanakan work from home,” ujarnya.

Melihat kondisi ini, Ikhsan pun tak menampik bahwa pekan ini konsumsi listrik di Jakarta diprediksi bakal semakin menurun tajam.

“Minggu ini mungkin lebih drastis lagi (penurunannya), bisa mencapai 40-50 persen,” ujarnya.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.