Inilah Sosok Pelukis Gambar Ikonik di Kaleng Khong Guan (Bagian 2)

Inilah Sosok Pelukis Gambar Ikonik di Kaleng Khong Guan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Inilah Sosok Pelukis Gambar Ikonik di Kaleng Khong Guan - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Di sisi lain, Bernardus agak heran satu gambar di Khong Guan jadi sangat populer beberapa tahun belakangan. Baginya, gambar itu hanya satu dari ratusan proyek pesanan yang pernah dia garap. Dilupakan setelah honor turun.

Bernardus punya hasrat menggambar tinggi, tapi takdir menuntunnya menjadi desainer produk.

Karir pria kelahiran Salatiga itu diwarisi dari sang ayah, yang juga seorang pelukis. Lulus SMA, Bernardus merantau, belajar ilmu gambar serius di Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung.

"Kuliah enggak selesai. Di Seni Rupa sudah tahu duit begitu, ordernya banyak, bolos melulu. Saya dulu sambil kuliah sambil jadi ilustrator di majalah Aktuil," ungkapnya.

Rupanya, Bernardus berperan menghiasi majalah musik populer yang sempat digilai muda-mudi Indonesia era 1970-an, yang digawangi Remy Sylado. "Saya dulu kosnya di sebelah kantor Aktuil itu. Di Jalan Lengkong Kecil no 41 Bandung. Karena sebelahan, jadinya sering main."

Tawaran menggambar komersial kebanyakan datang dari Jakarta, sehingga dia kemudian hijrah ke Ibu Kota. Dasar berjodoh, dia lebih sering berurusan dengan ilustrasi produk biskuit dan kebutuhan rumah tangga. Dulu, semua produk Hero, mulai dari agar-agar, tepung, hingga sirup, ilustrasi kemasannya digambar oleh Bernardus.

"Setiap saya ke supermarket, kalau saya lihat di mana-mana, 'wah itu gambar saya, ini juga gambar saya'."

Tapi kira-kira, kenapa hanya ilustrasi produk Khong Guan yang bertahan sampai sekarang? "Jodohnya biskuit, mungkin karena itu laku keras, jadi takut kalau diganti."

Alasan lain, menurut Bernardus, terlepas dari rasanya enak, Khong Guan populer berkat kaleng yang berkualitas tinggi. Dulu kemasan biskuit era 70-an hanya plastik yang tidak awet. Perkara kaleng inilah yang nantinya melahirkan guyonan lain soal Khong Guan isi rengginang, biasanya beredar saban mendekati lebaran.

Dua dekade terakhir, Bernardus sebenarnya menjalani aktivitas yang berbeda 180 derajat. Dia aktif mengajarkan ilmu penyembuhan Prana berbasis tenaga dalam, yang dipelajari di Filipina. Tak ada sama sekali urusan gambar-menggambar. Kesibukannya nyaris setiap hari adalah mengisi seminar penyembuhan dari Jayapura hingga Semarang.

Untung kisahnya tentang Khong Guan tidak ditelan zaman. Semua itu berkat anak lelakinya yang mengunggah foto sang bapak di sosmed, saat mereka berjalan-jalan ke supermarket kawasan Cempaka Mas. Saat itu meme mengenai Khong Guan sedang ramai-ramainya beredar di Internet.

"Saya disuruh pegang. Kemudian fotonya dimasukkan ke Facebook, lalu menyebar ke mana-mana. Langsung permintaan pertemanan di Facebook saya nambah 400 lebih," kata Bernardus.

Setelah sosoknya diketahui sebagai ilustrator kaleng Khong Guan, banyak yang bertanya padanya lewat inbox Facebook, menyapa di jalan, bahkan mewawancarainya.

Ini hal yang mengejutkan bagi pria sepuh ramah, yang sibuk mengajar ilmu penyembuhan dan mengasuh cucu jika sedang di rumah. Dari bermacam imbas popularitas itu, ada satu pengalaman paling gila yang tak akan pernah dia lupakan.

"Saya pernah didatangi kolektor jauh-jauh dari Surabaya," ujarnya tergelak. "Dia minta saya tanda tangan kaleng Khong Guan miliknya."

Related

Indonesia 7694108775558580693

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item