Pertarungan Shopee, Lazada, dan Tokopedia, di Marketplace Indonesia
https://www.naviri.org/2020/03/pertarungan-shopee-lazada-dan-tokopedia.html
Naviri Magazine - Tokopedia bisa saja di atas angin sebagai e-commerce atau toko online terbesar di Indonesia saat ini. Namun bila lengah, Shopee dan Lazada bisa menyalip dan menguasai pasar Indonesia.
Hal ini merupakan hasil riset dari Goldman Sachs, bertajuk Indonesia Internet: The Fight to Unite the Verticals yang dirilis 10 Maret 2020.
Menurut Goldman Sachs, pemenang di e-Commerce harus ekspansi ke model bisnis ke Business to Costumer (B2C) atau perdagangan antar negara (cross border), setelah mendominasi di model costumer to costumer (C2C).
Lazada dan Shopee memiliki kekuatan di model bisnis ini. Sementara Tokopedia fokus pada digital goods, di mana kemungkinan model bisnis ini menghasilkan keuntungan (profitable) lebih rendah.
B2C adalah model bisnis yang melibatkan jual beli antara perusahaan penjualan produk dengan konsumen. Adapun C2C adalah model bisnis yang melibatkan konsumen dengan konsumen atau model reseller (penjual bukan produsen produk).
Goldman Sachs memprediksi, pada 2025 Gross Merchant Value atau transaksi di dalam platform e-commerce (GMV) mencapai US$97 miliar atau setara Rp 1.358 triliun (asumsi Rp 14.000/US$). Kenaikan ini karena meningkatkan penetrasi e-commerce ke kota tier 2 dan tier 3, serta penjualan semua kategori produk.
Meski e-commerce di tanah air disebut masih merugi, namun lima tahun lagi e-commerce Indonesia akan mencatatkan laba bersih US$1,5 miliar (Rp 21 triliun) hingga US$ 2,2 miliar (Rp 30,8 triliun).