Polisi Bubarkan Acara Perkawinan untuk Cegah Corona, Ini Tanggapan Bupati Banyumas

Polisi Bubarkan Acara Perkawinan untuk Cegah Corona, Ini Tanggapan Bupati Banyumas, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Peristiwa pembubaran acara hajatan, unduh mantu, di kawasan Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng), mendapat sorotan. Diketahui, dalam pembubaran tersebut, Polresta Banyumas mendapat dukungan pemkab yang menyetujui langkah tersebut.

Meski begitu, Bupati Achmad Husein mengemukakan beberapa hal kesetujuannya dengan tindakan tersebut. Melalui media sosial (medsos) akun instagram ir_achmadhusein, Bupati Banyumas mengklarifikasi tindakan tersebut.

"Sebenarnya bukan membubarkan dalam arti kasar dan brutal seperti yang dibayangkan, tapi membubarkan dalam arti edukatif dan persuasif," katanya.

Dia mengemukakan, alasan penyemprotan disinfeksi yang dilakukan karena tamu tersebut jumlahnya cukup banyak dan berasal dari daerah terjangkit.

"Di acara ngunduh mantu tersebut ada tamu dari daerah terjangkit, dalam jumlah banyak, kurang lebih lima bus yang berdesak-desakan."

Lantaran itu, sesuai standar operasional prosedeur atau SOP, semua orang harus melakukan pengukuran suhu dan dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Otomatis kemudian tamu-tamu menjadi bubar."

Husein juga mengemukakan, langkah yang dilakukan petugas Polresta Banyumas juga sudah dikoordinasikan dengan dirinya melalui hubungan per telepon.

"Betul bahwa apa yang telah dilakukan oleh polisi adalah sepengetahuan saya. Sebab, sebelum dilakukan penyemprotan, Pak Kapolresta (Banyumas) telepon kepada saya, dan saya menyepakatinya."

Untuk diketahui, petugas kepolisian dari Polresta Banyumas melakukan sterilisasi acara hajatan yang sedang berlangsung di Gang 4, Jalan Ovierste Isdiman, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas.

Selain melakukan sterilisasi, petugas kepolisian menyemprot rombongan tamu dengan cairan disinfektan yang diketahui datang dari Kabupaten Wonogiri.

"Ini menindaklanjuti laporan dari warga sekitar sana yang resah, karena ada rombongan tamu hajatan dari Wonogiri. Tapi di dalamnya juga ada yang dari Solo. Kan Solo sekarang statusnya KLB. Jadi kita berikan imbauan untuk tidak diperbolehkan kegiatan yang mengumpulkan massa," kata Kapolresta Banyumas, Kombes Whisnu Caraka.

Menurut Whisnu, rombongan tamu tersebut berjumlah empat bus. Setelah mendapat imbaun, rombongan tersebut akhirnya dipulangkan dengan pengawalan kepolisian, menuju Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut untuk menekan penyebaran virus corona yang sampai saat ini jumlah penderitanya terus bertambah.

"Jumlahnya mungkin sekitar 100 orang. Ada dua bus kecil dan dua bus besar. Kita langsung koordinasi dengn TNI, BPBD dan PMI. Kita tidak pernah tahu rombongan tersebut pembawa atau pengidap virus corona. Setelah proses penyemprotan langsung kita antarkan pulang ke Solo, agar tidak berhenti lagi di jalan," ujarnya.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

News 5541624228905317882

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item