Stok Gula Menghilang dari Pasaran, Ternyata Ini Biang Keroknya

Stok Gula Menghilang dari Pasaran, Ternyata Ini Biang Keroknya, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan, stok gula di toko-toko ritel mulai kosong alias habis. Menurut Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, itu terjadi karena pelaku ritel kesulitan mencari gula yang sesuai harga eceran tertinggi (HET).

HET atau harga acuan penjualan gula ke konsumen adalah Rp 12.500/kilogram (kg). Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 7 tahun 2020 tentang Harga Acuan Penjualan di tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen. 

"Jadi kesulitan kita mencari harga yang pas. Jadi (stok) kosong itu kan karena di luaran sudah di atas (HET) itu harganya. Jadi di modern market kan ada HET, gula Rp 12.500. Para retailer kesulitan mencari supplier-nya (yang jual sesuai HET). Itu sih kesulitannya," kata dia, (17/3/2020).

Dia menjelaskan, saat ini harga gula dari supplier sudah di atas HET. Bila peritel memaksakan diri tetap membeli, tidak mungkin bisa menjual ke konsumen sesuai harga acuan.

Sementara itu, produk-produk yang sudah ditetapkan harga acuannya akan dikontrol oleh Satgas Pangan. Peritel dilarang menjual produk dengan harga yang tidak sesuai acuan. Oleh karenanya terjadi kekosongan gula.

Tapi peritel dipastikan akan kembali mengisi stok gula jika pihaknya bisa mendapatkan pasokan dari supplier yang sesuai harga acuan.

"Ya kami kalau dapat barangnya, kami jual. Retailer kan bukan pabrik gula. Kami kalau ada barang kami jual," tambahnya.

Related

News 1151133178253024989

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item