Wow, Tempe Mendoan Diusulkan Jadi Warisan Budaya ke UNESCO

Wow, Tempe Mendoan Diusulkan Jadi Warisan Budaya ke UNESCO, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Kamu tipe orang yang suka tempe mendoan di warung, sampai rela membayar lebih mahal gorengan ini ketimbang makanan utama? Kalau iya, mungkin kamu akan bangga dengan kebiasaan tersebut, karena ada kemungkinan mendoan disahkan jadi harta kuliner berharga rakyat Indonesia.

Inisiatif itu datang dari Pemkab Banyumas, salah satu kabupaten dengan populasi pembuat dan pemakan mendoan terbanyak. Pemkab Banyumas merekomendasikan tempe mendoan agar diakui sebagai Intangible Cultural Heritage alias Warisan Budaya Takbenda, kepada Kemdikbud.

Merujuk penjelasan Mispan, Kepala Seksi Pengelolaan dan Pelestarian Tradisi Kabupaten Banyumas, ini persoalan penting, mengingat mendoan adalah kuliner asli Indonesia yang sudah eksis sejak zaman pendudukan Belanda.

"Kami mengusulkan mendoan jadi warisan budaya takbenda aspek kuliner. Makanan ini menjadi klangenan [kegemaran] para adipati zaman dahulu. Berdasarkan hasil kajian kami, mendoan sudah ada sejak tahun 1870-an," kata Mispan.

Meski begitu, tidak ada catatan sejarah yang pasti kapan pertama kali mendoan diciptakan. Yang jelas, menurut Mispan, mendoan sudah disebut pada era Bupati Sudjiman Mertadiredja Gandasoebrata, pada 1937.

Catatan kesejarahan menceritakan, sang bupati mengajak para pembawa Sakaguru Pendopo Si Panji, pendapa keramat di kantor bupati Banyumas, untuk makan mendoan. Namun, ada kemungkinan mendoan sudah ada sejak pertama kali Kabupaten Banyumas terbentuk, 449 tahun lalu.

Salah satu desa yang terkenal sebagai pusat mendoan adalah Desa Pliken, di Kecamatan Kembaran. Kata Mispan, ada 720 pembuat mendoan yang bisa menghasilkan 12 ton mendoan setiap hari. Selain dipasarkan di Banyumas, distribusi mendoan juga sudah menyentuh wilayah lain, seperti Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara.

"Mendoan sudah dikenal masyarakat luas. Bahkan, dulu penjual mendoan di Sawangan [di Purwokerto] waktu zaman Pak SBY pernah diundang ke Istana Negara, untuk menyajikan mendoan di sana," tambah Mispan.

Keputusan sukses tidaknya mendoan akan jadi warisan budaya takbenda, bakal diketok Agustus tahun ini. Sebelumnya, getuk goreng dari Banyumas sudah mendapatkan sertifikat warisan budaya takbenda pada 2018.

Selain mendoan, tahun ini Pemkab Banyumas juga mengusulkan Bawor sebagai tokoh pewayangan gaya banyumasan, dan Gubrak Lesung atau alat penumpuk padi, sebagai warisan budaya takbenda lainnya.

Dari situs Kemendikbud, dijelaskan bahwa Warisan Budaya adalah peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau seni. Warisan ini dimiliki bersama oleh suatu komunitas atau masyarakat, dan mengalami perkembangan dari generasi ke generasi dalam alur suatu tradisi.

Terminologi “takbenda” berarti sifat warisan budaya tak dapat dipegang (abstrak), seperti konsep dan teknologi, dan sifatnya dapat berlalu dan hilang dalam waktu, seiring perkembangan zaman, seperti bahasa, musik, tari, upacara, dan tentu saja kuliner tradisional seperti mendoan.

Dasar-dasar penentuan Warisan Budaya Takbenda diatur dalam UNESCO Convention For the Safeguarding og the Intangible Cultural Heritage 2003.

Related

News 6870601472994369888

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item