The Invisible Man, Film Horor Klasik yang Mencekam dan Menegangkan

The Invisible Man, Film Horor Klasik yang Mencekam dan Menegangkan naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - The Invisible Man merupakan film yang diadaptasi dari novel karya HG Wells. Karya ini sebelumnya pernah naik ke layar lebar pada 1933. Digarap oleh sutradara Leigh Whannel, yang dikenal sebagai penulis naskah film horror Saw dan Insidous, tentunya level horor dari The Invisible Man sudah tidak diragukan lagi.

Elisabeth Moss, sebagai pemeran utama, mendatangkan pujian karena perannya mampu melampaui ekspektasi. Elisabeth Moss memerankan Cecilia Cass, yang menjalani hubungan toxic dengan suaminya, Adrian Griffin, yang merupakan seorang ilmuwan brillian namun abusive.

Suatu ketika, Cecilia memutuskan kabur dan tinggal dengan seorang kawan yang juga seorang polisi. Hingga suatu hari Cecilia mendengar kabar bahwa suaminya meninggal, dan memberikan sebagian besar kekayaannya kepada Cecilia.

Namun demikian, Cecilia tidak percaya begitu saja dengn kabar kematian suaminya. Cecilia merasa bahwa sesuatu selalu mengawasinya tanpa pernah diketahui keberadaanya. Hal tersebut membuat orang di sekitarnya mempertanyakan kewarasan Cecilia, karena ia selalu berusaha membuktikan bahwa dirinya selalu diburu oleh sosok yang tak terlihat.

Bisa dibilang, The Invisible Man versi kali ini memberikan klimaks dan scoring lebih tinggi dibanding versi pendahulunya. Secara keseluruhan, dimulai dari aspek pemeran, penokohan, hingga scoring, memiliki banyak kelebihan, dan bisa dibilang berhasil sebagai film yang layak ditonton.

Untuk yang tidak terbiasa dengan adegan-adegan mengerikan serta adegan berdarah, ada baiknya bersiap tutup mata melihat kengerian yang disajikan. Ada pula beberapa adegan sadis yang ditampilkan. Rotten Tomatoes meter memberikan nilai 90% serta audience score dengan nilai yang sama.

Mengakhiri kutukan Universal Pictures 

The Invisible Man seakan mengakhiri kutukan Universal Pictures, yang film-film Dark Universe produksinya selalu anjlok. Semula, The Invisible Man akan masuk dalam chart Dark Universe, bersamaan dengan film reboot klasik, termasuk The Mummy, Dracula, Dr.Jekyl/Mr  Hyde.

Bisa dibilang, film ini merupakan penyegaran dari bencana film “The Mummy” milik Universal yang dicaci maki habis-habisan oleh kritikus film.

Bahkan pemeran utama, Tom Cruise, mendapat nominasi sebagai Aktor Terburuk di Razzie Awards. Hal inilah yang kemudian membuat Universal menghentikan proyek Jagad Sinema Monster Klasik milik Universal.

Untuk itu, Universal menggandeng Blumhouse, yang sudah terbukti dalam menghasilkan film-film horor sukses. Terlebih dengan biaya produksi yang terhitung hemat karena hanya manghabiskan 1 digit, dengan dimodali hanya 7 juta dollar AS, The Invisible Man diperkirakan akan mengeruk keuntungan dengan mudah dari peredarannya di seluruh dunia.

Related

Film 4202521460350921909

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item