UNESCO: 850 Juta Pelajar di Dunia Tidak Sekolah karena Virus Corona

UNESCO: 850 Juta Pelajar di Dunia Tidak Sekolah karena Virus Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Penyebaran virus corona menyebabkan pelajar harus belajar di rumah. Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menangani pendidikan dan keilmuan, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), mencatat, kini ada sebanyak 850 juta pelajar yang tidak pergi ke sekolah dan harus belajar mandiri.

Menurut laporan UNESCO, 102 negara sudah memberhentikan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah secara nasional. 

"Hal ini berdampak pada 849,4 juta anak dan remaja," tulis UNESCO di laman resminya.

Jumlah ini sama dengan setengah pelajar di dunia. UNESCO menyebut, para pelajar dan mahasiswa terancam gagal karena proses pembelajaran di sekolah maupun universitas yang terganggu.

"Tingkat putus sekolah bisa melonjak ketika sekolah ditutup, dan tidak ada lembaga pendidikan lain yang buka," terang UNESCO.

Di sisi lain, orang tua juga jadi tertantang untuk menyiapkan cara belajar di rumah. Sebab, tidak semua pelajar punya peralatan digital untuk membantu belajar lewat internet, terutama di negara-negara yang teknologinya terbatas.

"Sekolah adalah kantong-kantong aktivitas sosial dan interaksi manusia. Ketika sekolah ditutup, banyak anak muda yang kehilangan kontak sosial yang penting untuk tumbuh kembangnya," jelas UNESCO.

Baca laporan lengkap seputar wabah virus corona, di Indonesia maupun dunia, meliputi data dan fakta terkini sekaligus perkembangannya » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

News 708775201262040509

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item