Skenario Terburuk Corona di Indonesia: Ada 2,5 Juta Orang Terinfeksi Virus dan Perlu Perawatan

 Skenario Terburuk Corona di Indonesia: Ada 2,5 Juta Orang Terinfeksi Virus dan Perlu Perawatan naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Jumlah pasien terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 terus bertambah, baik di dunia maupun Indonesia. Juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan, terdapat 1.414 kasus Covid-19. Dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 122 kasus, dan 75 pasien dinyatakan sembuh.

Jika tidak ada intervensi dari pemerintah pusat, diprediksi jumlah korban corona terus meningkat dan mencapai jutaan pada pertengahan Mei. Di mana hampir 2,5 juta kasus memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Itu merupakan skenario terburuk dari pemodelan penyebaran Covid-19 di Indonesia, yang dibuat oleh tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indoensia (FKM UI) yang ditujukan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Covid-19 Modelling Scenarios Indonesia 

Pandu Riono, Iwan Ariawan, Muhammad N. Farid, dan Hafizah Jusril, merupakan ahli yang menyusun draf skenario pemodelan penyebaran Covid-19 di Indonesia atau Covid-19 Modelling Scenarios Indonesia.

Mereka membuat pemodelan penyebaran Covid-19 dengan empat skenario. Perhitungan simulasi berdasar data sejak sebelum kasus pertama corona di Indonesia diumumkan.

"Jauh sebelum kasus pertama diumumkan, sejak awal Februari, kita prediksi bahwa sudah ada orang yang terinfeksi," kata Pandu Riono, pakar epidemiologi Universitas Indonesia.

Ini berdasar data yang diperoleh dari rumah sakit di Indonesia bahwa sejak pekan pertama Februari ada peningkatan jumlah pasien pneumonia, atau yang memiliki gejala mirip Covid-19, yakni demam, batuk, dan sesak napas.

Dia menjelaskan, tiap satu kasus positif Covid-19, dapat menginfeksi setidaknya dua orang lainnya. Dari pemodelan yang dilakukan, tampak bahwa grafik kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia berpotensi meroket tajam, jika tidak ada intervensi tinggi atau tegas dari pemerintah.

Tanpa intervensi, jumlah total pasien Covid-19 yang harus mendapat perawatan intensif di hari ke 70 atau sekitar pertengahan Mei adalah hampir 2,5 juta pasien. Ini merupakan skenario terburuk.

"Mendekati 2,5 juta pasien pada hari ke-70, itu adalah prediksi kumulatif. Pada saat itu (hari ke-70), kita duga 50 persen penduduk sudah terinfeksi. Jadi pada (model) ini adalah kasus yang butuh perawatan di rumah sakit, 2,5 juta yang terinfeksi dan butuh perawatan," jelas Pandu.

Dengan intervensi seperti saat ini, yaitu masih berupa imbauan untuk menjaga jarak sosial dan membatasi kerumunan massal dengan cakupan rendah, masih bisa terjadi 1,8 juta orang yang harus dirawat. Sementara intervensi moderat melalui tes massal dengan cakupan rendah dan mengharuskan jaga jarak sosial dengan penutupan seluruh kegiatan sekolah dan bisnis, maka orang yang butuh dirawat karena Covid-19 mencapai 1,2 juta orang.

Dengan intervensi tertinggi, yaitu karantina wilayah untuk membatasi pergerakan dan dengan tes massal skala luas, maka orang yang butuh perawatan intensif mencapai 600.000 orang.

"Jadi harus benar-benar ada regulasi, social distancing. Nah, social distancing bukan hanya imbauan saja, tapi harus wajib dilakukan," tegas Pandu.

Pandu mengingatkan, perhitungan simulasi itu bukan menunjukkan prediksi infeksi Covid-19 di Indonesia. Tetapi menunjukkan jumlah pasien yang harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Siapa saja yang membutuhkan perawatan intensif? 

Dipaparkan oleh Pandu, yang membutuhkan perawatan rumah sakit adalah pasien dengan pneumonia, pasien yang membutuhkan perawatan ICU, dan pasien yang berisiko besar meninggal dunia.

"Yang lain ringan, 97 persen (kasus Covid-19) itu ringan. Jadi yang termasuk kasus ringan, enggak usah di rumah sakit, isolasi sendiri di rumah. Kasihan rumah sakit, kalau semua ngumpul di rumah sakit, jadi over-capasity," katanya.

Jika tanpa intervensi, ada lebih dari 200.000 kasus Covid-19 yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit pada hari ke-70.

Dari empat skenario di atas, jika tanpa intervensi, angka kematian bisa mencapai 240.244 orang, dengan intervensi rendah 144.266 orang, intervensi moderat 47.984 orang, dan intervensi tertinggi 11.898 orang.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

News 4170416787114592485

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item