Perlu Tahu, 4 Barang Elektronik Ini Bisa Bikin Tagihan Listrik Melonjak
https://www.naviri.org/2020/05/barang-elektronik-ini-bisa-bikn-tagihan-listrik-melonjak.html
Naviri Magazine - Sejak beberapa hari lalu ramai keluhan masyarakat tentang tagihan listrik yang membengkak, bahkan sampai naik dua kali lipat untuk pelanggan listrik non subsidi. Apa sebabnya?
Pihak PT PLN (Persero) menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada kenaikan tarif listrik, bahkan tarif setrum sudah tidak naik sejak 3 tahun terakhir.
"Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya. Bahkan sejak tahun 2017 tarif listrik ini tidak pernah mengalami kenaikan," ujar Executive Vice President Corporate Communcation and CSR PLN, Made Suprateka, dalam siaran pers.
Besaran tarif yang berlaku saat ini sebagai berikut:
1. Tarif untuk tegangan rendah sebesar Rp 1.467/kWh
2. Tarif untuk R-1/900 VA RTM sebesar Rp 1.352/kWh
3. Tarif untuk tegangan menengah sebesar Rp 1.115/kWh
4. Tarif untuk tegangan tinggi sebesar Rp 997/kWh
Lantas, apa yang bikin tarif listrik naik?
General Manager PLN Distribusi Jakarta, Ikhsan Asaad, memaparkan, secara keseluruhan untuk konsumsi listrik rumah tangga naik 5%-6% untuk Jakarta. "Tapi untuk pelanggan bisnis turun, karena banyak kantor tutup," jelasnya.
Ikhsan memaparkan, kenaikan konsumsi listrik rumah tangga tentu karena ada kebijakan work from home, yang membuat masyarakat mengonsumsi listrik lebih banyak di rumah.
Beberapa alat elektronik yang bisa mengonsumsi listrik besar juga beberapa dinyalakan secara nonstop atau durasi lebih lama. "Seperti AC dan pompa air," ujarnya.
Selain AC dan pompa air, alat lainnya yang juga diam-diam menyedot listrik adalah rice cooker dan pemanas air. "Rice cooker watt-nya kecil sebenarnya, asalkan selesai pemakaian dicabut. Pemanas air watt-nya besar," jelas dia.