Cara Cepat Mengembalikan Akun WhatsApp yang Dibajak Hacker

Cara Cepat Mengembalikan Akun WhatsApp yang Dibajak Hacker, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Keamanan akun WhatsApp menjadi sorotan akhir-akhir ini. Pengetahuan soal segala hal yang berkaitan dengan keamanan WhatsApp pun menjadi penting agar pengguna tidak jadi korban peretasan hacker.

Selain mengetahui cara mencegah peretasan, pengguna juga perlu mengetahui cara mengembalikan akun WhatsApp yang telah dibajak hacker. Tujuannya supaya akun segera kembali ke pengguna, dan hacker tidak punya waktu lama ketika membajak akun tersebut.

Menurut pakar dari firma keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya, ada tiga tahapan sederhana untuk mengembalikan kembali akun yang telah dibajak hacker.

"Caranya simpel. Pertama instal ulang WhatsApp. Kedua, masukkan nomor HP Anda. Ketiga, ketika terima SMS notifikasi, segera disetujui untuk mengambil kembali akun Anda. Akun akan otomatis kembali, dan logout dari perangkat lain," kata Alfons.

Alfons menjelaskan, instal ulang aplikasi WhatsApp diperlukan untuk mengaktifkan proses verifikasi ambil kembali nomor yang telah dibajak. Nantinya, ketika masuk kembali ke akun WhatsApp, hacker akan otomatis keluar atau logout dari akun milik kita yang dibajak.

Hal ini disebabkan karena WhatsApp hanya mengizinkan satu sesi penggunaan. Artinya, satu akun WhatsApp hanya diizinkan untuk dipakai oleh satu perangkat pada satu periode waktu tertentu.

Perlu dicatat, dalam proses mengembalikan akun yang telah dibajak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, pastikan bahwa kode one time password (OTP) tidak diketahui oleh orang lain. Kode OTP merupakan password sekali pakai yang dikirimkan WhatsApp lewat SMS atau telepon, ketika orang mau masuk ke sebuah akun.

Kalau kode OTP diketahui orang lain, proses mengembalikan akun bisa sia-sia. Sebabnya, orang lain bisa tetap masuk ke akun kita. Oleh karena itu, pastikan kode OTP WhatsApp hanya diketahui oleh diri sendiri dan jangan diberikan ke orang lain.

"Pelaku itu mendapat OTP cuma dengan dua cara. (Pertama) dia bisa akses SMS-nya (korban) secara langsung. Atau dia bisa minta (kode OTP) ke korban secara langsung," kata Ruby Alamsyah, CEO firma keamanan siber Digital Forensic Indonesia. 

Selain jangan memberitahu kode OTP, hal kedua yang perlu diperhatikan adalah apakah ada aplikasi spyware yang tertanam dalam smartphone kita.

Spyware merupakan alat peretasan yang dipakai hacker untuk mengetahui aktivitas perangkat korban. Alat hack tersebut bisa terpasang di smartphone kita tanpa sadar jika sembarangan men-download file, yang ternyata file tersebut berisi spyware tanpa kita sadari.

Alat tersebut bisa membaca aktivitas SMS ataupun telepon dari perangkat kita. Jadi, kita bisa saja tidak memberitahu kode OTP ke orang lain. Namun, kalau smartphone terdapat spyware, hacker bisa tetap mengetahui kode OTP kita.

Menurut pendiri komunitas Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, kita harus memastikan apakah perangkat bebas dari spyware atau tidak, sebelum masuk kembali ke akun WhatsApp.

"Untuk sadar atau enggak (adanya spyware), cara paling gampang itu monitor penggunaan data kita harian," kata Teguh.

Teguh menjelaskan, lonjakan penggunaan internet disebabkan oleh upload data secara otomatis dari aplikasi spyware di ponsel pengguna ke server milik hacker. Kita bisa mengecek riwayat penggunaan data internet melalui Pengaturan > Data > Riwayat Penggunaan Data.

Kalau ternyata menemukan ada lonjakan data internet yang tidak wajar, besar kemungkinan smartphone telah tertanam spyware. Kalau demikian, Teguh menganjurkan agar melakukan reset factory (reset pabrik) sebelum masuk kembali ke akun WhatsApp. Tujuannya agar aplikasi spyware yang terinstal di ponsel dapat terhapus terlebih dahulu.

Related

Tips 2215375409585706578

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item