Inilah Kota-kota di Indonesia yang Punya Pedagang Online Terbanyak

Inilah Kota-kota di Indonesia yang Punya Pedagang Online Terbanyak, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2019, jumlah penjual barang melalui internet mencapai 15 juta orang atau 12 persen dari total pekerja Indonesia secara keseluruhan. Angka itu di luar mereka yang bekerja di bagian promosi di internet. Wilayah-wilayah ini diprediksi akan stabil dan mengalami peningkatan penjualan online saat pandemi berlangsung.

Pekerja e-commerce atau mereka yang berjualan lewat internet kebanyakan berada di Jakarta. Jumlahnya mencapai 1,6 juta orang (33,5 persen) dari total 4,8 juta yang berjualan melalui internet. Kemudian Bali sebanyak 20 persen dari total pekerja, atau 497 ribu pekerja.

Selanjutnya Yogyakarta sekitar 414 ribu orang atau sekitar 19 persen pekerja. Di Kepulauan Riau, jumlah pedagang online mencapai 18,8 persen atau sekitar 175 ribu orang. Sedangkan di Banten mencapai 1 juta orang (18,7 persen).

Dari 34 provinsi, jumlah pedagang online terendah berada di Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mencapai 3 persen dari total pekerja.

VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, menjelaskan, selain dapat menekan penyebaran Covid-19, belanja daring juga bisa mendorong bisnis lokal tetap beroperasi. Di Tokopedia terdapat peningkatan jumlah penjual baru pada kategori perawatan kesehatan dan pribadi, sebesar hampir 2,5 kali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Sayangnya, Nuraini enggan menjabarkan detail jumlah penjual baru dan peningkatan penjualan sebaran di wilayah mana saja. Namun secara umum ia menjelaskan, pada Maret 2020 untuk kategori perawatan kesehatan dan pribadi misalnya, terjadi kenaikan transaksi hampir 3 kali lipat.

Gambaran umum lain, di Tokopedia terjadi peningkatan penjualan untuk masker mencapai 197 kali lipat. Disinfektan, tisu, dan air purifier menjadi produk paling diminati dari kategori keperluan rumah tangga, serta lebih dari 100 ton daging sapi terjual.

Sedangkan untuk distribusi barang, Ketua Umum Associate E-Commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung, mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah pusat dan daerah untuk memberi dispensasi distribusi logistik, termasuk untuk pedagang dan pembeli anggota idEA.

“Namun, kalau permasalahannya ada di sisi manufaktur, tidak ada yang bisa kami lakukan,” katanya.

Related

News 2730999539105041725

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item