Kisah Lengkap The Beatles, Grup Musik Legendaris Sepanjang Masa (Bagian 5)

Kisah Lengkap The Beatles, Grup Musik Legendaris Sepanjang Masa, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Lengkap The Beatles, Grup Musik Legendaris Sepanjang Masa - Bagian 4). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

McCartney mengatakan pada saat itu, "Kami menulis lagu. Kami tahu apa yang kami maksudkan. Tapi dalam satu minggu ada seorang yang mengatakan sesuatu tentang hal itu dan kau tak bisa menyangkalnya… Kau letakkan artimu sendiri pada tingkat dirimu ke lagu-lagu kami."

("We write songs. We know what we mean by them. But in a week someone else says something about it, and you can't deny it ... You put your own meaning at your own level to our songs".)

Tak hanya lirik lagu, sampul album Sgt. Pepper's yang berisi berbagai gambar juga memicu ketertarikan dan analisis serius. Kumis lebat para personelnya segera jadi panutan gaya hippie.

Sejarawan budaya, Jonathan Harris, menginterprestasi "kostum parodi militer yang berwarna meriah" ("brightly coloured parodies of military uniforms") mereka sebagai penampilan "anti otoriter dan anti penguasa" ("anti-authoritarian and anti-establishment").

Pada 25 Juni, mereka meluncurkan singel All You Need Is Love kepada pemirsa televisi di seluruh dunia, dalam Our World (tayangan televisi internasional), jaringan televisi global yang disiarkan langsung. Muncul di tengah-tengah Summer of Love, lagu itu dijadikan lagu resmi flower power.

Dua bulan kemudian, mereka dikejutkan dengan berita yang mengantarkan karir mereka kepada titik akhir. Setelah diperkenalkan pada Maharishi Mahesh Yogi, mereka pergi ke Bangor untuk bermeditasi. Dalam perjalanan, asisten Brian Epstein, Peter Brown, menelepon untuk mengabarkan bahwa Epstein telah meninggal dunia.

Koroner menyatakan kematian Epstein disebabkan overdosis, namun ada rumor lain yang mengatakan telah ditemukan catatan bunuh diri di antara barang-barangnya. Epstein diketahui sedang dalam keadaan emosi yang labil, karena tertekan oleh masalah-masalah pribadi dan kondisi kerjanya dengan The Beatles.

Ia meragukan bahwa The Beatles mungkin tidak akan memperpanjang kontrak manajemennya, yang akan selesai bulan Oktober, mungkin dikarenakan ketidakpuasan. Selain itu, ada pula masalah mengenai Seltaeb, perusahaan yang memegang hak penjualan di Amerika Serikat.

Kematian Epstein mengakibatkan para personel The Beatles kehilangan pegangan, dan tidak tahu akan melakukan apa nantinya. Lennon berkata, "Saya tidak berpandangan buruk sedikit pun tentang kemampuan kami untuk melakukan apa saja, selain bermain musik, dan saya takut." ("I didn't have any misconceptions about our ability to do anything other than play music and I was scared.")

Ia juga mengomentari kematian Epstein sebagai titik awal berakhirnya mereka, "saya tahu kami sedang dalam masalah… saya pikir, kami benar-benar dalam masalah sekarang." ("I knew that we were in trouble then ... I thought, We've fuckin' had it now.")

Magical Mystery Tour, White Album, dan Yellow Submarine

Magical Mystery Tour, lagu latar film televisi The Beatles yang akan datang, muncul dalam format Album mini (EP) (extended play disc) dobel dengan 6 buah nomor lagu di awal Desember 1967. Di Amerika Serikat, 6 lagu itu dirilis dalam LP berjudul sama, namun ditambahkan singel-singel terbaru.

Allmusic berkomentar tentang versi LP Amerika, "Suara psikedelik terdengar sangat bergema setelah album Sgt. Pepper, dan bahkan lebih padat (terutama potongan-potongan suara dari I Am the Walrus)," dan menyebut 5 lagu yang dipilih dari singel tahun 1967, "besar, semarak, dan inovatif ("huge, glorious, and innovative").

Album itu kembali mencetak rekor baru di Amerika Serikat sebagai penjualan LP terbanyak oleh Capitol, dalam tiga minggu pertama. Disiarkan pada Hari Tinju (Boxing Day), film Magical Mystery Tour, yang sebagian besar disutradarai oleh Paul McCartney, mendapat komentar kurang memuaskan dari media Inggris.

Daily Express menyebutnya "blatant rubbish" ("sampah yang mencolok"), dengan komentar, "sebuah cuplikan panjang, kasar yang sangat banyak, yang menampilkan orang-orang naik turun dan mengendarai bis." ("A great deal of raw footage showing a group of people getting on, getting off, and riding on a bus.")

Sementara The Daily Mail menyebutnya, "kesombongan kolosal" ("a colossal conceit"), dan Guardian berkomentar, "Jenis permainan moral fantasi tentang kekotoran, kehangatan, dan kebodohan penonton." ("A kind of fantasy morality play about the grossness and warmth and stupidity of the audience.")

Akibatnya, film ini tak jadi diputar di Amerika. Pada bulan Januari, The Beatles memerankan figuran untuk film animasi Yellow Submarine, The Beatles dalam versi kartun fantasi. Dirilis pada Juni 1968, Yellow Submarine mendapat sambutan baik di samping musiknya.

Lalu, LP dobel kembali dirilis, berjudul The Beatles, yang dikenal sebagai White Album, karena sampulnya kosong melompong. Karena pengarahan Epstein sudah tidak ada lagi, inspirasi kreatif untuk bahan album berasal dari pengalaman bersama Maharishi Mahesh Yogi, yang mereka sebut sebagai guru.

Di Rishikesh, India, tempat ashram Maharishi berada, The Beatles memproduksi banyak lagu, hampir 30 lagu yang direkam untuk album tersebut. Starr pulang setelah 10 hari, yang menyamakan sesi tersebut seperti Butlins (liburan berkemah di Inggris), dan McCartney juga akhirnya pulang sebulan kemudian karena bosan dengan prosedur Maharishi.

Sementara itu, Lennon dan Harrison diberitahu oleh Yanni Alexis Mardas alias Magic Alex, seorang teknisi elektronik, bahwa Maharishi sebenarnya memanfaatkan The Beatles dan telah melakukan pelecehan seksual kepada siswi-siswinya.

Mendengar hal itu, Lennon terpengaruh, dan langsung memaksa Harrison yang tak percaya, dan rombongan mereka pulang. Dalam kemarahannya, Lennon menulis lagu berjudul Maharishi, namun diganti menjadi Sexie Sadie. McCartney mengatakan, "Kami membuat kesalahan. Kami pikir ada yang lebih dari dalam dirinya. ("We made a mistake. We thought there was more to him than there was.")

Dalam sesi rekaman album yang dimulai akhir Mei sampai pertengahan Oktober 1968, hubungan antara anggota The Beatles semakin renggang. Starr berhenti untuk sementara, menyebabkan McCartney yang harus menggebuk drum dalam beberapa nomor lagu.

Masalah lain adalah hubungan percintaan antara John Lennon dengan artis garda depan, Yoko Ono. Sudah menjadi persetujuan bersama sebelumnya di antara keempat personel, untuk tidak membawa orang ke dalam studio. Lennon bersikeras membawa Ono dalam semua sesi rekaman, walau Harrison tak senang.

Kerja sama menulis lirik antara Lennon-McCartney tidak lagi dilakukan. Lennon semakin sering menilai rendah masukan kreatif McCartney, dan menyebut komposisinya sebagai "musik nenek-nenek" ("granny music"). Bahkan menjuluki Ob-La-Di, Ob-La-Da sebagai "kotoran nenek-nenek" ("granny shit").

Berkomentar tentang sesi White Album, Lennon memberi kesimpulan tentang akhir grup mereka "tampak seperti kau mengambil semua lagu dan membuatnya jadi milikku dan milik Paul… hanya diriku dan grup yang mendukungku, Paul dan grup yang mendukungnya, dan aku menikmatinya. Kami bubar setelah itu." ("It's like if you took each track off it and made it all mine and all Paul's... just me and a backing group, Paul and a backing group, and I enjoyed it. We broke up then.")

McCartney juga menyebut sesi itu sebagai awal dari perpecahan, "Sampai titik itu, dunia adalah masalah, tapi kami tidak lagi ‘seperti yang selalu menjadi’ hal terbaik tentang The Beatles." ("Up to that point, the world was a problem, but we weren't ‘which had always been’ the best thing about The Beatles.")

Dirilis bulan November, White Album adalah perilisan pertama album The Beatles dari Apple Records, label baru anak perusahaan Apple Corps yang dibentuk oleh grup itu setelah kembali dari India, memenuhi rencana Epstein untuk membangun struktur perusahaan yang efektif.

Album itu terjual lebih dari 4 juta keping di Amerika Serikat dalam waktu satu bulan, dan lagu-lagunya ramai diputar di radio-radio Amerika. Walau sangat terkenal, album itu tidak mendapat komentar yang bernada memuji.

Baca lanjutannya: Kisah Lengkap The Beatles, Grup Musik Legendaris Sepanjang Masa (Bagian 6)

Related

Music 1337556323948086431

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item