Kisah Lengkap The Beatles, Grup Musik Legendaris Sepanjang Masa (Bagian 6)

Kisah Lengkap The Beatles, Grup Musik Legendaris Sepanjang Masa, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Lengkap The Beatles, Grup Musik Legendaris Sepanjang Masa - Bagian 5). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Berdasarkan Jonathan Gould, "Respons kritik… bervariasi dari campuran sampai datar. Kontras dengan Sgt. Pepper, yang membantu membangun seluruh genre kritisisme rock yang terpelajar, White Album tidak mengilhami tulisan kritik sedikit pun. Bahkan peresensi yang paling bersimpati sekalipun… benar-benar tidak tahu untuk membuat pencurahan tak berbentuk dari lagu-lagu itu. Hubert Saal dari Newsweek, melihat banyaknya parodi, menuduh mereka main-main."

("The critical response... ranged from mixed to flat. In marked contrast to Sgt. Pepper, which had helped to establish an entire genre of literate rock criticism, the White Album inspired no critical writing of any note. Even the most sympathetic reviewers... clearly didn't know what to make of this shapeless outpouring of songs. Newsweek's Hubert Saal, citing the high proportion of parodies, accused the group of getting their tongues caught in their cheeks.")

Namun begitu, kritikan akhirnya membaik. Pada tahun 2003, Rolling Stone memasukkannya ke peringkat terakhir dari Sepuluh Album Terbaik Sepanjang Masa. Pitchfork memuji, "Besar dan berserakan, berlimpah dengan ide-ide dan kesenangan, dan dipenuhi susunan materi yang sangat beragam... kelemahannya sama penting untuk membentuk karakternya sama seperti keberhasilannya." ("Large and sprawling, overflowing with ideas but also with indulgences, and filled with a hugely variable array of material ... its failings are as essential to its character as its triumphs.")

Allmusic berkomentar, "Sebenarnya, dua tokoh utama penulis lagu The Beatles tidak lagi sepaham, namun lain halnya dengan George dan Ringo." ("Clearly, The Beatles' two main songwriting forces were no longer on the same page, but neither were George and Ringo"), "Lennon menciptakan 2 buah lagu balada terbaiknya" ("Lennon turns in two of his best ballads"), lagu-lagu karya McCartney "menakjubkan" ("stunning"), Harrison tampaknya sudah menjadi "penulis lagu yang pantas mendapat pemberitaan" ("a songwriter who deserved wider exposure"), dan komposisi Starr "sebuah kegembiraan" ("a delight").

Mulai saat ini, minat pada lirik The Beatles sudah jadi hal serius. Saat lagu "Revolution" yang ditulis Lennon dirilis sebagai singel pada bulan Agustus, mendahului White Album, pesannya tampak jelas: "bersihkan pikiranmu" ("free your mind"), dan "mengalahkanku" ("count me out" ), mengartikan bahwa penghancuran adalah alat untuk mendapatkan suatu tujuan.

Namun, di versi White Album dengan lagunya, "Revolution 1", ada penambahan kata "count me out… in", seperti menandakan perubahan perasaan. Namun sebenarnya singel Revolution direkam setelah White Album, dan ada yang berpendapat bahwa lirik mereka mulai membenarkan kekerasan yang bersifat politis.

LP Yellow Submarine akhirnya dirilis bulan Januari 1969, berisi 4 lagu yang sebelumnya tidak dirilis, ada pula lagu utama Yellow Submarine (sudah dimasukkan dalam Revolver), lagu All You Need is Love (dirilis sebagai singel dan LP Magical Mystery Tour di Amerika), dan 7 musik instrumental yang dikomposisikan oleh Martin.

Karena kurangnya hal baru dalam album ini, Allmusic menyebutnya "kurang perlu" ("inessential") terkecuali lagu Harrison, It's All Too Much, yang dipuji sebagai "permata dari lagu-lagu yang baru... gemerlapan dengan Mellotron yang berputar-putar, perkusi yang sangat kencang dan gelombang pasang gitar arus balik… perjalanan seorang virtuoso ke dalam psikedelia lain yang tak jelas."

("The jewel of the new songs... resplendent in swirling Mellotron, larger-than-life percussion, and tidal waves of feedback guitar... a virtuoso excursion into otherwise hazy psychedelia".)

Abbey Road, Let It Be, dan perpecahan

Walaupun Let It Be merupakan album terakhir The Beatles, sebagian besar lagunya direkam sebelum pengerjaan Let It Be. Sebenarnya diberi judul Get Back, Let It Be berasal dari ide Martin untuk McCartney: untuk menyiapkan material baru dan "menampilkannya di hadapan penonton secara langsung untuk pertama kalinya – dalam rekaman dan dalam film.”

Dengan kata lain, membuat album langsung dari material baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya." ("perform it before a live audience for the very first time—on record and on film. In other words make a live album of new material, which no one had ever done before.")

Sebagian besar material diolah studio selama berjam-jam, seperti yang direkam dalam film oleh Michael Lindsay-Hogg.

Martin berkata bahwa reherseal dan perekaman yang dilakukan di sepanjang Januari 1969 itu "bukan pengalaman yang menyenangkan sama sekali. Saat itu merupakan waktu dimana hubungan antar-personel The Beatles mencapai titik terendah" ("not at all a happy ... experience. It was a time when relations between The Beatles were at their lowest ebb.")

Jengkel oleh sikap Lennon maupun McCartney, Harrison berhenti selama satu minggu. Ia kembali dengan pemain keyboard, Billy Preston, yang berpartisipasi di 10 hari terakhir sesi rekaman, dan diberi kredit pada singel Get Back - musisi lain di luar The Beatles yang satu-satunya menerima pengakuan resmi semacam itu dalam album mereka.

Para personel The Beatles gagal mencapai kesepakatan untuk memilih lokasi konser dengan menolak beberapa konsep seperti di atas kapal laut, padang pasir Tunisia dan Colosseum. Akhirnya, pertunjukan langsung terakhir mereka, bersama Preston, difilmkan di atap gedung Apple Corps, di 3 Savile Row, London, pada 30 Januari 1969.

Teknisi bernama Glyn Johns bekerja berbulan-bulan membantu pengerjaan album Get Back, sementara pada saat yang sama masing-masing personel mengurus hal lain. Konflik kembali memuncak berkaitan dengan semakin diperlukannya seorang penasihat keuangan sepeninggal Epstein.

Lennon, Harrison dan Starr, lebih memilih Allen Klein yang juga mengurus kontrak untuk The Rolling Stones dan grup musik Inggris lain di Amerika Serikat. McCartney menginginkan John Eastman, kakak Linda Eastman (kelak dinikahi McCartney pada tanggal 12 Maret, 8 hari sebelum pernikahan Lennon dan Yoko Ono). Tidak ada kesepakatan, jadi keduanya ditunjuk namun masalah semakin bertambah banyak.

George Martin kaget saat McCartney menghubunginya untuk memproduksi album lain, berhubung sesi Get Back sudah seperti “pengalaman yang tidak menyenangkan" ("a miserable experience") dan berkata "akhir jalan dari kami semua… mereka telah menjadi orang-orang yang tak menyenangkan - bagi diri mereka sendiri maupun orang lain" ("thought it was the end of the road for all of us... they were becoming unpleasant people—to themselves as well as to other people.")

Sesi rekaman Abbey Road mulai di akhir Februari. Lennon menolak format yang diajukan Martin untuk konsep "potongan musik yang bergerak terus menerus" ("a continuously moving piece of music"), dan menginginkan idenya sendiri agar lagu-lagu McCartney ditaruh di sisi album yang terpisah.

Format akhir dihasilkan dengan lagu-lagu komposisi secara individu di side pertama dan side kedua berisi medley, hasil kompromi dengan McCartney.

Pada 4 Juli, sementara pengerjaan album sedang dalam proses, singel solo pertama individu dirilis oleh Lennon, "Give Peace a Chance", dengan kredit Plastic Ono Band. Penyelesaian lagu penutup Abbey Road "I Want You (She's So Heavy)" pada 20 Agustus 1969 adalah terakhir kalinya keempat personel bersama-sama dalam studio yang sama.

Lennon keluar dari grup pada 20 September, namun tidak mengumumkan kepada publik, sampai masalah-masalah hukum bisa diselesaikan.

Dirilis setelah 6 hari keluarnya John, Abbey Road terjual 4 juta kopi dalam waktu 2 bulan, dan menduduki puncak tangga lagu Inggris selama 11 minggu. Lagu kedua, balada Something, juga dirilis sebagai singel – lagu pertama dan satu-satunya karya Harrison yang muncul di side A The Beatles.

Baca lanjutannya: Kisah Lengkap The Beatles, Grup Musik Legendaris Sepanjang Masa (Bagian 7)

Related

Music 4298338059296177814

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item