Kisah Wabah Ebola, Virus yang Pernah Menewaskan 11.000 Orang di Afrika
https://www.naviri.org/2020/05/kisah-wabah-ebola.html
Naviri Magazine - Virus Ebola telah menginfeksi orang-orang di benua Afrika selama kurang lebih 40 tahun sejak tahun 1976, dan dinyatakan bersih di tahun 2015. Virus ini telah membunuh kurang lebih 11.000 orang dan menginfeksi 30.000 orang.
Negara yang paling terdampak adalah Congo, South Sudan, Gabon, Ivory Coast, Uganda, Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
Virus Ebola di bawah mikroskop tampak seperti spaghetti, dan dipercaya ditransmisikan dari kelelawar melalui buah yang telah digigit oleh hewan ini.
Ada 5 jenis virus, dan 4 di antaranya dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang sangat serius pada manusia. Gejala infeksinya antara lain muntah, batuk, demensia, dan juga pendarahan dari beberapa lubang di tubuh seperti hidung. Karena menyebabkan pendarahan, ebola juga disebut dengan hemorrhagic fever atau demam yang menyebabkan pendarahan.
Bagaimana Ebola berakhir?
Sebagaimana pandemik lainnya, untuk menghentikan ebola, isolasi, karantina, dan contact tracing juga dilakukan. Namun, dahulu Ebola tidak ada obatnya, sehingga dipertanyakan adakah manfaatnya untuk pergi berobat ke rumah sakit.
Hal yang penting untuk dicatat, virus Ebola paling menular justru ketika pasien tersebut sudah meninggal dunia. Jadi cara penguburan konvensional justru semakin mempercepat penyebaran Ebola. Untuk mengatasi hal itu, jenazah kemudian dikuburkan di dalam kantong jenazah.
Karena Ebola merupakan virus yang telah lama dikenal, beragam vaksin kini telah tersedia, di antaranya adalah rVSV-ZEBOV yang telah terbukti aman dan efektif untuk Zaire strain Ebola virus.