Kisah Wabah Ebola, Virus yang Pernah Menewaskan 11.000 Orang di Afrika

Kisah Wabah Ebola, Virus yang Pernah Menewaskan 11.000 Orang di Afrika, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Virus Ebola telah menginfeksi orang-orang di benua Afrika selama kurang lebih 40 tahun sejak tahun 1976, dan dinyatakan bersih di tahun 2015. Virus ini telah membunuh kurang lebih 11.000 orang dan menginfeksi 30.000 orang.

Negara yang paling terdampak adalah Congo, South Sudan, Gabon, Ivory Coast, Uganda, Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. 

Virus Ebola di bawah mikroskop tampak seperti spaghetti, dan dipercaya ditransmisikan dari kelelawar melalui buah yang telah digigit oleh hewan ini.

Ada 5 jenis virus, dan 4 di antaranya dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang sangat serius pada manusia. Gejala infeksinya antara lain muntah, batuk, demensia, dan juga pendarahan dari beberapa lubang di tubuh seperti hidung. Karena menyebabkan pendarahan, ebola juga disebut dengan hemorrhagic fever atau demam yang menyebabkan pendarahan. 

Bagaimana Ebola berakhir? 

Sebagaimana pandemik lainnya, untuk menghentikan ebola, isolasi, karantina, dan contact tracing juga dilakukan. Namun, dahulu Ebola tidak ada obatnya, sehingga dipertanyakan adakah manfaatnya untuk pergi berobat ke rumah sakit.

Hal yang penting untuk dicatat, virus Ebola paling menular justru ketika pasien tersebut sudah meninggal dunia. Jadi cara penguburan konvensional justru semakin mempercepat penyebaran Ebola. Untuk mengatasi hal itu, jenazah kemudian dikuburkan di dalam kantong jenazah.

Karena Ebola merupakan virus yang telah lama dikenal, beragam vaksin kini telah tersedia, di antaranya adalah rVSV-ZEBOV yang telah terbukti aman dan efektif untuk Zaire strain Ebola virus. 

Related

World's Fact 8621715734288721030

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item