Misteri Hilangnya Agatha Christie yang Membingungkan Dunia (Bagian 2)

Misteri Hilangnya Agatha Christie yang Membingungkan Dunia naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri Hilangnya Agatha Christie yang Membingungkan Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Agatha Christie dan suaminya diperiksa oleh polisi. Namun, Christie yang kemudian mulai sadar, mengakui bahwa ia tidak mengerti mengapa ia bisa menginap di hotel itu dengan menggunakan nama lain.

Kasus ini tidak diperpanjang, karena polisi beranggapan kalau Christie telah mengalami amnesia. Tapi jawaban atas kasus ini sesungguhnya tidak pernah benar-benar terungkap. Apakah Agatha Christie mengalami amnesia? Apakah ini adalah perbuatan yang disengaja?

Ada tiga teori yang paling populer mengenai penyebab peristiwa itu.

Pertama, Christie mungkin sengaja melakukan semuanya sebagai publisitas untuk melariskan novel-novelnya. Ini diperkuat dengan adanya unsur-unsur misteri yang ditemukan pada kondisi menghilangnya.

Kedua, Christie melakukannya dengan sengaja sebagai protes karena rencana suaminya untuk menghabiskan akhir pekan dengan selingkuhannya, di sebuah rumah dekat lokasi ditinggalkannya mobil.

Teori ini sesungguhnya sangat masuk akal. Pada 8 Desember itu, malam yang sama sebelum Christie menghilang, mereka bertengkar karena suaminya menceritakan niatnya tersebut. Bahkan, bukan cuma sebagai protes, Christie mungkin telah menghilang dengan tujuan membuat suaminya malu, dengan menjadikannya sebagai tersangka pembunuhan.

Jika itu tujuannya, sepertinya ia cukup berhasil. Karena, selama ia menghilang, polisi memang memeriksa Archie secara intensif, mengingat ia memiliki motif karena perselingkuhannya. Polisi bahkan membuntuti dan menyadap telepon rumahnya.

Teori ini juga diperkuat dengan adanya fakta bahwa Christie telah mendaftar di hotel dengan nama Teresa Neele, nama yang memiliki nama belakang sama dengan selingkuhan suaminya, Nancy Neele.

Teori ketiga, dan yang paling baru, datang dari Andrew Norman, seorang dokter dan penulis biografi Christie.

Menurutnya, novelis itu mungkin mengalami apa yang disebut "fugue state" atau secara teknis dapat disebut "psycogenic trance" atau amnesia, yang diakibatkan oleh trauma, stres, atau depresi.

Ini adalah teori yang juga cukup masuk akal, mengingat pada 1926, malam ketika menghilang, ia dan suaminya bertengkar, bahkan suaminya sempat meminta cerai darinya. Ini menambah depresi yang dialaminya, karena ibu Christie baru meninggal dunia satu tahun sebelumnya.

Norman, yang menghabiskan beberapa lama untuk mempelajari kehidupan Christie, menemukan indikasi bahwa ia mungkin memang memiliki kondisi mental yang langka ini.

"Kondisi seperti ini, yang memang lebih dimengerti pada masa kini, sesuai dengan gejala-gejala yang dimiliki Christie selama ia menginap di Harrogate," kata Norman.

Dalam bukunya, "The Finished Portrait", yang terbit pada 2006, Norman menulis bahwa penggunaan nama barunya, dan kegagalan mengidentifikasi fotonya sendiri di surat kabar, menunjukkan bahwa novelis itu telah mengalami psychogenic amnesia setelah mengalami periode depresi berkepanjangan.

"Sifat ini memiliki kecenderungan untuk bunuh diri," kata Norman. "Kondisi mentalnya sangat rendah saat itu. Dan mungkin itulah sebabnya ia menulis mengenai karakter bernama Celia dalam novel autobiografinya, Unfinished Portrait."

Teori Andrew Norman banyak dianggap sebagai penjelasan paling baik atas misteri menghilangnya Agatha Christie.

Namun, walaupun begitu, tetap saja tidak ada yang pernah bisa mengetahui dengan pasti jawabannya, karena Agatha Christie sendiri menolak untuk membicarakan peristiwa itu hingga kematiannya pada 1976 di Oxfordshire. Jadi, ini adalah episode misteri dari kehidupan sang novelis.

Pada 1928, Agatha Christie bercerai dari Archie, dan menikah dengan Sir Max Mallowan, seorang arkeolog. Selama hidupnya, ia menulis sekitar 80 novel. Novelnya telah diterjemahkan kedalam 104 bahasa, dan terjual lebih dari 2 miliar eksemplar. Ini membuat Guinnes Book of World Record menganugerahkan penghargaan sebagai "Penulis paling laris sepanjang sejarah" dan "Penulis paling laris dalam semua kategori".

Sampai saat ini, belum ada yang bisa menggantikan posisinya sebagai "The Queen of Crime", wanita penulis misteri paling laris di dunia.

Fakta menarik:

Novel "Tirai", yang merupakan kasus terakhir Hercule Poirot, dan novel "Pembunuhan Terpendam", yang merupakan kasus terakhir Miss Jane Marple, ditulis pada masa perang dunia II (1939-1945).

Namun, kedua novel itu, yang memang disiapkan sebagai kasus terakhir dua tokoh ciptaannya, tidak langsung diterbitkan, melainkan disimpan di lemari besi sebuah bank selama 30 tahun lebih, dan baru diterbitkan pada akhir masa hidup Christie di tahun 1976.

Related

Mistery 8779034586005511874

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item