Nikah Muda Ramai di Medsos, Psikolog Ungkap Alasan di Baliknya

Nikah Muda Ramai di Medsos, Psikolog Ungkap Alasan di Baliknya, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Beberapa waktu lalu, ramai di media sosial konten pernikahan usia anak, setelah akun Ukhti Mega Official mengungkap pernikahannya di usia 17 tahun, dan hamil di usia yang sama. Selain Mega, ada pula selebgram Sabrina Sosiawan yang mengunggah cerita nikah muda pada usia 16 tahun dengan pria berusia 25 tahun.

Kedua akun tersebut dinilai telah mengglorifikasi pernikahan anak. Padahal, seperti tertuang dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Perkawinan, perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun.

Masalah pernikahan dini mengalami dinamika tersendiri. Di zaman dulu, sudah banyak terjadi, karena terkait dengan rendahnya tingkat pendidikan, ditambah otoritas orang tua.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, para perempuan mendapat kesempatan untuk belajar lebih tinggi dan lahan pekerjaan juga lebih luas, maka usia pernikahan jadi lebih meningkat.

Pernikahan dini jadi jarang terjadi. Kalau toh ada, biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, atau menghindari ranah publik, karena hal ini dianggap kurang lazim, dan melanggar undang-undang.

Namun apa yang terjadi akhir-akhir ini? Psikolog Anisa Cahya Ningrum mengatakan, ini merupakan fenomena baru karena ada platform sesuai zaman.

"Nampaknya mereka cukup percaya diri untuk melakukannya, karena memiliki alasan yang melatarbelakanginya. Ini tentu sah-sah saja, selama tidak melanggar hukum, baik negara maupun masyarakat," ucap Anisa.

Menurut Anisa, yang perlu dikhawatirkan adalah jika hal ini menjadi propaganda yang akan menarik minat para remaja untuk “ikut-ikutan” melakukannya, tanpa pertimbangan yang matang.

Annisa mengungkap beberapa alasan mengapa seseorang memutuskan menikah muda.

1. Legalitas hubungan seksual kadang memang menjadi alasan utama, karena ini terkait dengan norma agama dan sosial.

2. Mereka sudah merasa cocok dan saling mencintai.

3. Mendapat restu dari orang tua, atau sebagian di antara mereka ada yang hanya “manut” saja pada orang tuanya, karena tidak punya otoritas.

4. Sudah memiliki penghasilan yang memadai, sehingga merasa cukup untuk menikah.

5. Ingin merasakan kebersamaan dengan anak lebih lama. Jarak usia orang tua dan anak yang relatif dekat, membuat mereka memiliki kesempatan untuk bermain bersama.

Related

Relationship 4092237434363870442

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item