Panduan Cerdas Menghasilkan Keuntungan dari Tabungan

Panduan Cerdas Menghasilkan Keuntungan dari Tabungan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Masih banyak orang yang berpikir bahwa mereka yang punya gaji besar pasti bisa punya tabungan. Padahal, ada banyak orang yang bergaji besar tapi merasa sulit menabung tiap bulan.

Bahkan, ada kasus orang yang tiap bulan dapat gaji Rp 15 juta, ternyata belum memiliki tabungan meskipun telah dua tahun bekerja.

Gaya hidup yang cenderung boros dan susahnya mengerem pengeluaran yang tak perlu, menjadi penyebab kenapa seseorang belum memiliki tabungan. Apalagi mereka lebih memilih menggunakan penghasilan buat traveling ketimbang menabung dulu.

Kasus semacam itu dapat terselesaikan dengan beberapa tips berikut ini. Namun, tips ini akan efektif dengan syarat kamu tidak memiliki utang sama sekali. Seandainya masih ada utang, ada baiknya lunasi dulu utang tersebut. Baru kemudian melakukan tips-tips berikut ini.

Menabung sebaiknya jangan tanggung-tanggung, kalau mau punya dana tabungan yang besar. Sayangnya, banyak orang masih beranggapan dana yang ditabung dari penghasilan adalah dana sisa.

Pertanyaannya, seberapa besar dana sisa yang dimiliki setelah penghasilan dipakai buat memenuhi kebutuhan ini dan itu? Tak banyak, kan? Karena itulah, sebaiknya sisihkan > 30 persen gaji (penghasilan) buat ditabung. Katakanlah gajimu Rp 15 juta per bulan. Berikut ini besaran dana tabungan yang sebaiknya disisihkan.

Gaji: Dana tabungan per bulan: Persentase

Rp 15.000.000: Rp 5.000.000 > 33 persen

Sisihkan Rp 5 juta sebulan, kamu bisa memperoleh Rp 30 juta dalam 6 bulan. Namun, menabung di rekening biasa, dana tabungan bisa tergerus karena biaya administrasi. Bagaimana cara menyiasatinya? Salah satu jawabannya adalah digital banking.

Kenapa mesti digital banking ? Menyimpan dana di rekening digital banking bisa terhindar dari ketentuan biaya administrasi tiap bulan. Sebab bank yang menyediakan layanan digital banking rata-rata tak memberlakukan biaya administrasi bagi nasabahnya.

Keuntungan tak adanya biaya administrasi bertambah lengkap, dengan pemberian bunga tabungan. Bahkan, ada layanan digital banking yang memberi bunga lebih dari bunga tabungan biasa.

Seperti yang kamu tahu, rata-rata bunga tabungan itu < 1 persen. Nah, ada layanan digital banking di Indonesia yang memberi bunga > 3 persen. Dengan mendapatkan bunga tabungan > 3 persen tiap bulan, nilai tabungan bukan cuma bertambah, tapi bisa mengimbangi inflasi.

Kamu dapat memaksimalkan nilai tabungan > Rp 30 juta. Caranya, jangan simpan semua dana yang disisihkan ke rekening tabungan saja, tapi simpan juga di deposito. Sebagaimana kamu tahu, bunga deposito > 5 persen per tahun. Persentase ini melebihi bunga tabungan biasa ataupun bunga digital banking.

Karena sebelumnya disarankan menyimpan dana di digital banking, sekalian saja buka deposito di rekening digital banking tersebut, dan menyimpannya di sana. Katakanlah kamu menyimpan dana yang disisihkan 3 bulan pertama di deposito, maka seperti ini gambaran return-nya.

Rumus deposito: Bunga x Dana Pokok Deposito x 30 hari x 80% (pajak): 365 (hari)

Perhitungannya:

Dana simpanan: Bunga deposito: Nominal bunga per bulan

Rp 15.000.000: 6 persen: Rp 59.178,08

Cara menghitung bunga deposito per bulan: 6% x Rp 15.000.000 x 30 x 80% : 365 = Rp 59.178,08. Itu baru bunga per bulan, sedangkan bunga selama tiga bulan tinggal dikalikan 3, dan besarnya mencapai Rp 177.534,24.

Selain di deposito, kamu juga bisa menyimpan dana tiga bulan pertama di reksa dana. Pilih reksa dana yang minim risiko sebagai pilihan penempatan. Reksa dana terdiri dari beberapa jenis, tergantung profil risiko seseorang. Reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan dalam menyimpan dana tabungan 3 bulan.

Kenapa menyimpan di reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap? Sebab kedua reksa dana tersebut punya risiko setinggi reksa dana saham. Risiko yang dimaksud di sini adalah risiko penurunan harga unit penyertaan atau Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV).

Agar lebih jelas, berikut adalah definisi dari kedua reksa dana tersebut:

Reksa dana pasar uang: jenis reksa dana yang 100 persen komposisinya berupa deposito, obligasi negara, obligasi swasta, dan sukuk.

Reksa dana pendapatan tetap: jenis reksa dana yang 80 persen atau lebih berupa obligasi negara, sedangkan sisanya obligasi perusahaan dan pasar uang (deposito).

Bagaimana cara alokasi dana tabungan tiga bulan terakhir di reksa dana? Kamu boleh pilih salah satu reksa dana ataupun menempatkan dana di kedua reksa dana.

Related

Tips 4049145578014822621

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item