Nasib Pasien Penyakit Kronis di Tengah Wabah Corona (Bagian 2)

Nasib Pasien Penyakit Kronis di Tengah Wabah Corona naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Nasib Pasien Penyakit Kronis di Tengah Wabah Corona - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Jika rumah sakit mencurigai pasien terinfeksi COVID-19, petugas bisa melakukan cuci darah dengan menggunakan APD lengkap, dan pasien ditempatkan di ruang khusus. Perujukan pasien harus didahului dengan komunikasi soal ketersediaan fasilitas, dan alasan rujukan dari rumah sakit awal kepada rumah sakit tujuan.

“Kami setuju saja tes cepat, tapi jangan bebankan pada pasien. Jangan memanfaatkan situasi jadi seperti berjualan tes cepat,” protes Tony Samosir, Ketua Umum KPCDI.

Alih-alih melakukan tes cepat atau merujuk pasien, ia mengusulkan rumah sakit untuk memberikan layanan cuci darah terpisah bagi PDP dan ODP. Semisal dilakukan pada tengah malam, dan tidak berbaur dengan pasien cuci darah lainnya. Setelah itu semua peralatan disterilisasi.

Memaksakan tes cepat atau merujuk pasien untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 dari dan kepada pasien cuci darah hanya akan menimbulkan ancaman kesehatan baru. Terapi hemodialisa yang tidak diberikan tepat waktu bisa mengancam keselamatan jiwa. Pada akhirnya, risiko kematian tidak terjadi akibat COVID-19 melainkan salah protokol kesehatan.

Bagaimana seharusnya rumah sakit merespons

Pandemi COVID-19 menciptakan masalah kesehatan kumulatif. Tak hanya jumlah pasien COVID-19 terus membludak, tapi juga terbatasnya tenaga kesehatan, berikut juga fasilitas, ruangan, dan Alat Pelindung Diri (APD). Imbas kondisi tersebut berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan umum, termasuk orang dengan penyakit kronis.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum telah meminta layanan kesehatan menunda semua perawatan, kecuali untuk kegawatdaruratan medis. Pembatasan tersebut bertujuan untuk melindungi petugas serta pasien dari penularan virus COVID-19. Selayaknya fasilitas publik lain seperti transportasi umum, rumah sakit berpotensi menjadi tempat penyebaran virus.

WHO mengutip data dari Cina yang menunjukkan bahwa 15-20 persen kasus COVID-19 membutuhkan rawat inap. Sekitar 15 persen dari kasus tersebut merupakan gejala berat, dan 5 persen butuh perawatan intensif. Virus dari pasien terinfeksi COVID-19 bisa saja berpindah antar pasien, pengunjung, atau tenaga kesehatan.

“Rumah sakit harus bisa menyediakan layanan konsultasi daring, sehingga pasien tak perlu datang ke sana,” demikian WHO menulis.

Lalu bagaimana dengan layanan kesehatan rutin yang tak bisa ditunda, seperti cuci darah?

Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) memberi pedoman yang sudah diadopsi PERNEFRI. Pasien yang memiliki gejala demam diminta melapor dulu ke fasilitas hemodialisis. Mereka diwajibkan memakai masker dan menjalankan langkah pencegahan umum lainnya.

Kemudian fasilitas kesehatan diminta menyediakan ruang tunggu khusus untuk pasien ODP atau PDP. Mereka harus duduk terpisah dari pasien lain setidaknya 1,8 meter, atau menunggu di kendaraan pribadi hingga tiba giliran perawatan. Selain itu, PDP dan ODP sebisa mungkin mendapat perawatan cuci darah di ruang isolasi.

“Jika tak memiliki ruang terpisah, rawat pasien dengan dugaan di sudut atau ujung barisan, hindarkan dari arus lintas utama. Pisahkan 1,8 meter dari pasien terdekat,” tulis CDC.

Seperti kata Tony, mesin dialisis harus dibersihkan dan diberi disinfektan secara rutin. Saat melakukan cuci darah, tenaga kesehatan harus menggunakan APD lengkap. Baik WHO maupun CDD tidak pernah mensyaratkan adanya tes cepat sebelum melakukan cuci darah. Jadi, syarat wajib tes cepat dibuat untuk keuntungan siapa?

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Indonesia 249373292863298830

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item