Perayaan Idul Fitri: Ramai di Indonesia, tapi di Arab Malah Sepi (Bagian 2)

 Perayaan Idul Fitri: Ramai di Indonesia, tapi di Arab Malah Sepi, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Perayaan Idul Fitri: Ramai di Indonesia, tapi di Arab Malah Sepi - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Masyarakat di sana biasa menyambut Idul Adha dengan kegiatan Tasyabbuh bil Arafah atau serupa dengan ibadah haji di Arab Saudi. Mereka berkumpul di masjid untuk berpuasa dan mengaji. Kegiatan itu berlangsung hingga hari raya Idul Adha 10 Zulhijjah.

Seusai salat Idul Adha pun banyak anak kecil lalu-lalang di jalanan, sementara takbir terus bergema di masjid-masjid hingga tiga hari setelahnya (takbir Idul Adha dianjurkan hingga tanggal 13 Zulhijah). Dan tempat pemotongan hewan ramai dikunjungi untuk persiapan ibadah kurban. 

“Orang-orang yang kaya mengeluarkan hartanya, kemudian dibagikan ke fakir miskin. Jadi agak meriah. Kalau dulu potong kurbannya di rumah-rumah. Setiap rumah itu potong kurban, kemudian dibagikan ke tetangga dan masyarakat. Hampir di setiap rumah. Kalau sekarang di tempat pemotongan hewan,” papar Ihsan. 

Ramainya Idul Adha di Arab juga terkait kepercayaan yang dianut masyarakat setempat. “Ada beberapa faktor kenapa Idul Adha (di sini) lebih ramai, lebih utama, dan lebih afdal. Mengutip dari Al-Quran surat Al-Kautsar, salatlah kalian kemudian berkurban. Jadi (amalan) apa setelah salat yang paling afdal? Ya berkurban,” jelas Ihsan. 

Ketua Program Studi Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, Yon Machmudi, melihat perbedaan tradisi tersebut adalah hasil dari persepsi masyarakat Arab dan Indonesia dalam memandang dua hari raya besar Islam itu.

Di Arab, tempat Islam bermula, Idul Adha dipandang sebagai hari raya yang lebih besar daripada Idul Fitri. “Karena di hari raya Idul Adha ada rangkaian haji sebelumnya. Seremoninya lebih besar, apalagi negara-negara, terutama Arab Saudi, kan sangat dekat dengan Makkah dan Madinah,” jelas Yon.

Momen Idul Adha juga menjadi kesempatan masyarakat Arab untuk menerima tamu-tamu Allah dari berbagai negara yang melaksanakan ibadah haji—di masa normal sebelum pandemi menyerang.

Maka, dengan rangkaian acara panjang tersebut, libur nasional untuk Idul Adha di Arab jadi lebih panjang dari Idul Fitri. Orang-orang memiliki waktu panjang untuk saling bersilaturahmi. Selain itu, para perantau juga mudik kala Idul Adha.

“Kalau Idul Adha di Indonesia tidak ada momen-momen itu. Yang ada, orang mau berangkat haji. Nah, kalau berangkat haji justru malah meninggalkan tanah air sehingga tidak ada kesempatan untuk merayakan Idul Adha,” terang Yon.

Oleh karena itu, hari raya Idul Fitri lebih meriah di Indonesia. Terlebih, ini tak lepas dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Soal kenapa Idul Fitri dirayakan begitu meriah, menurut Yon Machmudi, juga terkait tradisi yang sudah mengakar di Indonesia. Sebelum datangnya Islam, masyarakat Indonesia dalam tradisi agama Hindu-Buddha sudah terbiasa mengekspose perayaan hari-hari besar secara meriah. Biasanya dengan berjalan kaki, pawai, dan arak-arakan di jalanan.

Tradisi tersebut tak begitu saja tercabut saat Islam datang dan menjadi agama mayoritas. Itulah mengapa, merujuk pada pendapat antropolog Koentjaraningrat, kemudian muncul istilah Islam sinkretis—yang berarti hasil penyelarasan dua atau lebih prinsip yang berlainan hingga membentuk suatu prinsip baru yang berbeda dengan prinsip-prinsip sebelumnya.

Tradisi-tradisi “sinkretis” yang berkembang di Indonesia hingga kini antara lain membangunkan sahur dengan ronda atau pengeras suara masjid, dan takbir keliling—praktik yang justru tak ada di negara-negara Arab. 

“Keagamaan di Indonesia itu lebih ekspresif, lebih dinyatakan ke publik. Perayaannya lebih besar dibandingkan di negara-negara Arab,” kata Yon. 

Terlebih, imbuhnya, “Puasa itu kan sesuatu yang berat… sehingga setelah orang berpuasa, keberhasilannya dirayakan.”

Related

News 2577779136126690745

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item