Potensi Gelombang Kedua Wabah Corona yang Bisa Terjadi di Indonesia

Potensi Gelombang Kedua Wabah Corona yang Bisa Terjadi di Indonesia, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Dengan hilangnya ratusan ribu nyawa dan jutaan orang terinfeksi di dunia, apakah gambaran pandemi COVID-19 saat ini sudah cukup mengerikan?

Bukannya menebar ketakutan, tapi kita memang perlu bersiap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang lebih buruk nantinya. Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) sudah memprediksi datangnya gelombang kedua wabah yang lebih berbahaya dan sulit dihadapi.

“Kita akan menghadapi epidemi flu dan corona dalam satu waktu, karena gelombang kedua COVID-19 berbarengan dengan musim flu di seluruh dunia,” ungkap Direktur CDC, Robert Redfield.

Sebagai gambaran, Flu Spanyol yang terjadi pada periode 1918-1920 menciptakan gelombang dua yang lebih dahsyat pada musim gugur dan musim dingin. Lebih dari 50 juta nyawa melayang gara-gara pandemi ini. Kemudian pandemi influenza H1N1 (2009) juga meningkat menjelang musim dingin atau pasca-musim kemarau negara tropis.

Sejauh ini, transmisi COVID-19 di dunia masih dikatakan tinggi. Virus ini rata-rata memiliki reproduksi R mencapai tiga. “R” adalah acuan angka penular, semakin tinggi “R” maka semakin banyak orang yang bisa tertular. Satu orang terinfeksi COVID-19 bisa mentransmisi virus ke 2-3 orang. Untuk perbandingan, flu biasa menginfeksi sekitar 1,3 orang saja.

Tingkat penularan penyakit baru dianggap terkendali jika angka reproduksinya berada di bawah satu. Jakarta pada Maret 2020 memiliki angka reproduksi mencapai empat. Per 17 Mei, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengumumkan angka tersebut turun di kisaran 1,11 akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Tapi tetap saja transmisi COVID-19 di Jakarta belum bisa dibilang terkendali. Itu gambaran singkat Jakarta sebagai zona merah yang memiliki kajian algoritma COVID-19 secara memadai, entah wilayah lain. Di negara kita, data fluktuasi COVID-19 antar-pemerintah daerah dengan pusat saja bisa berbeda.

Ditambah belakangan ada pergerakan besar-besaran pemudik serta serbuan masyarakat di mal dan pusat perbelanjaan. Layaknya negara lain, Indonesia mungkin akan menghadapi gelombang kedua wabah COVID-19. Apalagi sebentar lagi PSBB akan dilonggarkan, dan aktivitas perekonomian mulai berjalan sebagaimana hari biasa.

Bedanya, jika kurva infeksi baru negara lain seperti Cina, Korea Selatan, dan Singapura sempat melandai, Indonesia masih merangkak naik. Ketika negara-negara tersebut memiliki fasilitas kesehatan memadai, Indonesia masih kelimpungan melakukan tes COVID-19 secara menyeluruh.

Jangan lupa, pemerintah kita juga berbeda, tak cuma soal data, tapi juga kebijakan yang tidak selaras. Maka tak perlu kaget ketika nanti Indonesia akan menghadapi lonjakan kasus baru yang lebih dahsyat dari yang sudah-sudah.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 3564066118011768230

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item