Sambut Lebaran di Tengah Corona, BI Siapkan Uang Tunai Rp 157 Triliun

Sambut Lebaran di Tengah Corona, BI Siapkan Uang Tunai Rp 157 Triliun naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai senilai Rp157,96 triliun untuk kebutuhan penukaran uang masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri atau lebaran tahun ini. Namun, uang tunai didominasi oleh pecahan besar, sementara jumlah pecahan kecil terbatas.

Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, mengatakan jumlah uang pecahan besar, seperti Rp50 ribu dan Rp100 ribu mencapai Rp142,3 triliun atau 90,09 persen dari total uang yang disiapkan.

Sedangkan uang pecahan kecil mulai dari Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10 ribu, dan Rp20 ribu hanya sekitar Rp15,58 triliun atau 9,86 persen dari total uang tunai yang disiapkan.

"Dari pecahan yang disiapkan, pecahan besar yang lebih mendominasi, sedangkan pecahan kecil kertas dan logam lebih sedikit," ungkap Marlison.

Menurutnya, kebutuhan uang pecahan kecil relatif lebih sedikit pada tahun ini, karena BI tidak menggelar kegiatan penukaran uang di tempat-tempat terbuka seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pun demikian, ia mengatakan, bank sentral tetap akan menjangkau masyarakat di 34 provinsi melalui kantor cabang.

Jangkauan juga semakin luas berkat kerja sama dengan 3.742 kantor cabang bank di seluruh Indonesia, terdiri dari 344 kantor cabang di Jabodetabek dan 3.398 kantor cabang di luar Jabodetabek.

Hal ini mengikuti aturan pemerintah pusat dan daerah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan jaga jarak selama pandemi virus corona atau covid-19.

"Saat ini, uang sudah disebar ke beberapa titik. Tapi bedanya dengan tahun lalu, kami tidak melakukan penukaran di luar kantor. Misalnya, di Lapangan Monas dan pintu masuk jalan tol, itu sesuai ketentuan PSBB," jelasnya.

Ia memastikan, penukaran uang tunai secara tatap muka di kantor cabang BI akan mengedepankan protokol kesehatan nasional. Selain itu, ia menjamin uang tunai yang disiapkan sudah aman dan higienis karena telah dikarantina selama 14 hari.

Bersamaan dengan itu, ia memperkirakan kebutuhan penukaran uang tunai masyarakat akan menurun pada lebaran tahun ini. Menurutnya, hal ini yang membuat jumlah uang tunai yang dipersiapkan turun 17,7 persen dari sebelumnya mencapai Rp192 triliun pada 2019.

Kendati begitu, ia memperkirakan kebutuhan uang tunai tetap lebih besar di Jabodetabek, mencapai Rp38 triliun pada tahun ini. BI pun mengimbau agar masyarakat lebih memilih untuk melakukan transaksi nontunai pada lebaran kali ini.

Misalnya dengan memanfaatkan fasilitas transfer antar rekening bank, dana di dompet elektronik (e-wallet), hingga penggunaan QR Code buatan BI, QR Code Indonesian Standard (QRIS).

Di sisi lain, Marlison turut menjamin ketersediaan kas siap edar di BI dengan jumlah Rp399,3 triliun dan tingkat ketahanan selama 5,9 bulan ke depan. Estimasi tingkat ketahanan merujuk pada kondisi rata-rata aliran keluar kas sebesar Rp68,2 triliun.

Ia merinci, kas BI tersebar di Sumatera Rp50,9 triliun, Jawa Rp86,5 triliun, Kalimantan Rp27,5 triliun, dan Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, serta Papua Rp36,8 triliun. Khusus di kantor pusat, kas BI mencapai Rp197,7 triliun.

Pada April 2020, arus kas keluar mencapai Rp44,6 triliun atau 54 persen dari proyeksi awal Rp82,8 triliun. Sementara, arus kas masuk tercatat Rp38,4 triliun atau 80 persen dari proyeksi Rp48,1 triliun.

Untuk uang yang dikarantina, BI mencatat Rp54,4 triliun pada 16 Maret sampai 28 April 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp31,7 triliun sudah selesai dikarantina, sedangkan Rp22,7 triliun masih dalam proses.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 3304489959275696491

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item