Teori Konspirasi: Dari Film Hollywood, Hillary Clinton, sampai Virus Corona
https://www.naviri.org/2020/05/teori-konspirasi-dari-film-hollywood.html
Naviri Magazine - Teori konspirasi terkait virus corona kerap merujuk tayangan Out of Shadows, yang diunggah di Youtube pada 13 April 2020. Tayangan ini menyuguhkan teori konspirasi pada beberapa peristiwa yang berbeda.
Ada tiga poin teori konspirasi yang sekiranya bisa diambil dalam tayangan itu. Pertama, ada keterlibatan Central Intelligence Agency (CIA) dalam pembuatan film Hollywood, tapi klaim ini pun tidak diperkuat dengan mana saja film yang ditengarai CIA.
Memang, ada kalanya, film yang dibuat oleh Hollywood menjadi saluran propaganda. Ketiga, ada skandal yang ditutup-tutupi oleh media dalam kasus Pizzagate, sebuah teori konspirasi yang menyatakan Hillary Clinton, pesaing Trump pada pemilu 2016, terlibat dalam perdagangan anak.
Klaim pertama dan kedua memang bisa saja terjadi. Beberapa peneliti sudah menelaah tentang bagaimana film Rambo menjadi sarana propaganda untuk menutupi kekalahan Washington di Perang Vietnam. The Atlantic melaporkan, CIA telah lama bekerjasama dengan Hollywood.
Atlantic mencatat bahwa sejak 1990-an, "penulis skenario, sutradara, dan produser Amerika telah memberikan gambaran positif profesi mata-mata dalam proyek-proyek film atau televisi" demi mendapat akses khusus ke markas CIA. Meski begitu, Atlantic menggarisbawahi bahwa tidak semua film bikinan Hollywood melibatkan CIA.
Inilah yang tidak disebutkan oleh para penggemar dan penyebar teori konspirasi. Konspirasi ala "CIA dan Hollywood" juga belum tentu datang dari “kelompok misterius” dari negeri asing, tapi bisa jadi negara itu sendiri. Jangankan Amerika, penguasa Indonesia pada era Orde Baru juga gemar membuat film propaganda .
Klaim ketiga soal Pizzagate merupakan tuduhan tak terbukti dan berasal dari akun anonim yang menyebarkan email dari John Podesta, manajer kampanye Hillary Clinton. Dari email yang bocor itu, pendukung Trump menuding Hillary terlibat dalam perdagangan anak. Podesta memang memakai kata pizza, sebuah ungkapan yang mengacu pada perdagangan anak.
Tudingan ini tidak terbukti dan narasumber dalam tayangan itu, Liz Crokin, menuding media telah sekongkol menyembunyikan kasus.
Satu poin penting, Crokin tidak bisa menjelaskan mengapa Hillary menjadi sangat istimewa di mata media. Padahal media di Amerika tidak serta-merta melindungi pejabat seperti tudingan Crokin. Media di Amerika bahkan pernah mengungkap konspirasi presiden Amerika, Richard Nixon, yang dikenal dengan sebutan skandal Watergate.
Perlu digarisbawahi, Liz Crokin adalah seorang mantan jurnalis yang sekarang menulis banyak kolom di Observer dan Elite Daily. Sebelumnya dia sempat menulis di Chicago Tribune dan Chicago Sun-Times. Yang tak semua orang tahu, liputan Crokin tidak mencakup isu politik dan hukum, melainkan hiburan.
Crokin bahkan bisa mengaitkan hal-hal kecil dengan teori konspirasi. Dalam unggahannya di Instagram, pendukung Donald Trump ini menuding media Fox13 sedang menutupi kebenaran karena salah mengeja namanya menjadi "Curkin". Kesalahan itu disengaja agar orang tidak bisa mencari Crokin lewat mesin pencari.
Teori konspirasi dari negara-negara Timur Tengah menyasar Amerika Serikat yang dipimpin Trump sebagai pelaku. Sedangkan Amerika sendiri menuding negara lain sebagai pembuat ulah. Lagi-lagi, tidak pernah ada bukti kuat yang disuguhkan masing-masing penuduh.
Peneliti dari Centre for Research on Evaluation, Science and Technology (CREST), Marina Joubert, mengemukakan bahwa teori konspirasi muncul sebagai dampak psikologis akibat kepanikan akan penyebaran Corona.
Masyarakat dan pemerintah tidak tahu sampai kapan pandemi Corona akan melanda Indonesia. Tidak tahu kapan vaksin benar-benar bisa diproduksi, atau kapan kekebalan kelompok (herd immunity) terbentuk, atau malah Corona berhenti menyebar karena PSBB di satu waktu mendatang. Tidak ada yang benar-benar bisa memastikan.
“Ketika orang tidak mempunyai jawaban dan peneliti tidak bisa memberikan kepastian, mereka cenderung berspekulasi,” kata Joubert seperti dilansir Al-Jazeera.
Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.