Ternyata, Google Tahu Tempat Mana Saja yang Pernah Kita Kunjungi di Dunia

Ternyata, Google Tahu Tempat Mana Saja yang Pernah Kita Kunjungi di Dunia, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Google Maps memang “gratis” digunakan kalangan awam, baik melalui web atau melalui ponsel Android dan iPhone. Namun, coba tengok perusahaan seperti Gojek atau Grab yang menjadi “budak cinta” Application Programming Interface (API) Google Maps.

Penggunaan API Google Maps oleh para pemain aplikasi ride-sharing tidak gratis. Di laman resmi Google, permintaan penggunaan layanan Google Maps (API request) dihargai gratis jika penggunaannya tidak sampai 2.500 permintaan. Lebih dari itu, Google mematok tarif $0,5 per seribu API request.

Google Maps, yang diprediksi Morgan Stanley akan mendulang $11 miliar pendapatan bagi Google di tahun 2023, menarik bayaran bukan dengan uang bagi pengguna awamnya, melainkan demi jejak digital: data.

Dalam laman Techterm dijelaskan, dilihat dari cara bagaimana suatu kegiatan digital menghasilkan jejak, terdapat dua jenis jejak digital: pasif dan aktif.

Jejak digital pasif merupakan jejak yang tidak sengaja ditinggalkan. Tidak ada tindakan aktif yang dilakukan si pemilik jejak dalam menghasilkan jejak digital itu. Contoh jejak digital pasif ialah rekaman linimasa Google Maps. Segala tujuan, rute, maupun titik-titik yang dikunjungi, terekam oleh Google Maps. Perekaman tujuan maupun rute dilakukan tanpa ada tindakan aktif si pemilik jejak digital untuk memberikannya.

Google Maps mampu merekam jejak, terutama bagi segala smartphone yang memasang aplikasi tersebut dengan mengaktifkan fitur GPS. Sayangnya, dalam laporan yang dirilis Quartz, Google dikatakan tetap mengumpulkan data lokasi meskipun fitur lokasi atau GPS dimatikan pemilik smartphone.

Jejak digital merupakan sebuah "barang" yang berharga. Berbeda dengan jejak fisik yang mudah dihilangkan, jejak digital sangat sulit untuk dihapus, bahkan setelah bertahun-tahun.

Tong Sun, pimpinan pada Scalable Data Analytics Research Lab, yang berada di bawah naungan Xerox, menjelaskan di Wired bahwa dengan jejak digital yang dikumpulkan oleh aplikasi seperti Google Maps sanggup menawarkan “personalisasi”.

Via rekaman lokasi pengguna yang diperoleh dari Google Maps, Google sanggup menawarkan iklan personal, bukan berbasis situs apa yang dikunjungi, tetapi lokasi mana saja yang dikunjungi penggunanya.

Related

Technology 2302711942336229283

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item